Aulanews.id – Bank Indonesia (BI) menjamin uang rupiah tahun emisi (TE) 2022 tidak bisa dipalsukan oleh pihak lain, karena dicetak menggunakan teknologi khusus, dan bahan pencetakan yang hanya diketahui oleh bank sentral.
“Bahan uang itu pemasoknya terbatas, dan pemain dunia itu hanya terbatas, dan tertentu saja. Tintanya khusus yang tidak diperjualbelikan, sehingga tidak akan bisa, belum lagi mesin cetak, jadi tidak akan bisa dilakukan pemalsuan,” ucap Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Marlison mengatakan, ada tingkatan untuk memeriksa keaslian uang rupiah. Pertama, mengenali rupiah dari sisi kasat mata di mana masyarakat bisa melakukan pemeriksaan dengan cara meraba dan melihat. Secara kasat mata dapat dibedakan antara uang palsu dan asli.
Kedua, dari sisi cash holder seperti di bank dan kasir, uang palsu bisa segera diidentifikasi melalui penggunaan sinar ultraviolet. Ketiga, teknologi pada titik-titik tertentu yang hanya diketahui oleh BI.
“Ada lagi yang tertinggi yang tahu cuma BI, di mana titik-titik orang enggak akan bisa melihat tingkat keaslian rupiah,” kata Marlison.
Uang rupiah ini dilengkapi dengan berbagai penguatan dan inovasi pada aspek desain, unsur pengaman, dan bahan agar semakin indah, aman, dan tahan lama.
Inovasi dan penguatan pada uang rupiah tersebut menjadikannya semakin mudah dikenali, sulit dipalsukan, serta memiliki masa edar lebih lama.
“Belum ada pemalsuan uang, kalau pemalsuan itu di setiap negara selalu ada tetapi yang pertama dilihat adalah bagaimana tingkat pemalsuannya dan bagaimana jumlahnya. Semua orang ingin memalsukan pasti tetapi dari sisi teknologi tidak akan pernah sama,” tutur Marlison.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, biasanya pemalsuan uang dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan laser printer dengan kertas biasa. Sedangkan rupiah didesain dengan teknologi khusus yang tidak bisa dideteksi oleh mesin lain untuk dicetak ulang, seperti melalui mesin fotokopi.
“Kalau hanya sekadar printer laser saja, itu sudah tidak akan bisa. Kalau rupiah difotokopi, meski berwarna, tetapi ada teknologi terkini yang kalau keluar hasilnya berwarna hitam, karena di dalamnya ada teknologi tersembunyi,” pungkas Marlison.