Bersama Komisi E DPRD Jatim, Disperpusip Jatim Kolaborasi Sosialisasikan Literasi Ponpes kepada Ratusan Santri

Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, MSi bersama Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hj. Hikmah Bafaqih saat foto dengan para santri di acara Sosialisasi Literasi Ponpes di H. Samator, Surabaya.
Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, MSi bersama Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hj. Hikmah Bafaqih saat foto dengan para santri di acara Sosialisasi Literasi Ponpes di H. Samator, Surabaya.

“Mereka pembelajarannya secara individual dan menghadap bergiliran, menghafalkan, lalu menjelaskan di hadapan kyai,” terangnya.

Sehingga, banyak sekali karya tulis yang masih masyhur hingga saat ini. Karyanya bahkan dijadikan sebagai sumber rujukan dimana karya tersebut lahir dari pesantren.

Sementara Pustama Perpusnas RI Dr. Upriyadi, SS, M. Hum menyampaikan terkait kebijakan pengembangan perpustakaan pesantren sebagai pusat inkubasi literasi. Menurutnya, pesantren menjadi bagian dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Hal tersebut sesuai dengan tujuan negara kita, yakni NKRI. Sehingga pesantren dapat bersinergi dan berperan aktif membangun perpustakaan pesantren yang masuk pada kategori perpustakaan khusus,” jelasnya.

Arah kebijakannya pun disesuaikan dengan pengembangan perpustakaan khusus. Seperti aspek kelembagaan, pengembangan kompetensi SDM, dan pengembangan koleksi.

“Termasuk soal sarana dan prasarana, pengembangan layanan, serta pendanaannya,” jelasnya.

Di sesi lain, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hj. Hikmah Bafaqih menyampaikan soal bagaimana membangun literasi di kalangan ponpes bisa berjalan efektif. Menurutnya, para pengasuh ponpes perlu mendorong para santrinya untuk terus berkarya dalam berliterasi. Para santri diharapkan terbangun semangatnya dalam membaca dan menulis.

“Ajak santri-santri kecil kita untuk terus belajar membaca dan menulis,” katanya.

Terpenting, sebut Hikmah Bafaqih, semua keinginan itu harus dimulai. Pasalnya, dengan cara itu semuanya akan menjadi terbiasa.

“Keterbatasan tidak usah jadi kendala, karena sumber informasi kita sangat luar biasa. Karena keterbatasan menimbulkan kecerdasan,” pungkasnya.(***)

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist