Di samping itu, harus menjaga tidak munculnya sumber api dari orang yang sengaja membakar lahan atau akibat kelalaian dari orang yang membuat lahan terbakar.
Informasi kualitas udara
Kabut asap yang ditimbulkan akibat karhutla menyebabkan kerugian pada aspek kesehatan seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), memburuk asma bronkial, bronkitis, pneumonia, iritasi mata dan kulit, serta dapat menurunkan daya tahan tubuh.
Untuk meminimalkan dampak kesehatan akibat kebakaran hutan dan lahan perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian.
Pakar kesehatan dari ULM Prof. dr. Syamsul Arifin menekankan, agar pengendalian tepat sasaran maka gambaran kondisi kualitas udara harian di suatu daerah harus benar-benar terpantau dan diketahui masyarakat secara umum.
Informasi kualitas udara tersebut dapat tergambar dari indeks kualitas udara yang merupakan angka tak bersatuan yang menunjukkan kondisi kualitas udara ambien di suatu daerah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 1997 indeks kualitas udara yang resmi dipergunakan di Indonesia adalah Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).
ISPU adalah angka yang tidak mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi kualitas udara ambien di lokasi dan waktu tertentu yang didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan nilai ISPU ini maka aparat negara dapat melakukan tindakan pengamanan dengan cepat dan tepat.
Adapun tindakan pengamanan yang dapat dilakukan disesuaikan dengan nilai ISPU, yaitu lebih dari 400 artinya sangat berbahaya bagi semua orang.
Pada level itu, semua harus tinggal di rumah dan tutup pintu serta jendela dan segera dilakukan evakuasi selektif bagi orang beresiko ke tempat bebas pencemaran udara.