Aulanews.id – Studi baru mengungkap beragam persepsi tentang mahasiswa ilmu komputer yang “ideal” di kalangan anak muda.
Para peneliti di University of Reading, bersama dengan rekan-rekannya di King’s College London, telah mengungkap pandangan yang lebih bernuansa tentang apa yang menjadikan seorang mahasiswa ilmu komputer “ideal”, menantang stereotip lama tentang laki-laki yang culun, pintar, berorientasi pada detail, yang kurang memiliki keterampilan sosial .
Penelitian yang dipublikasikan dalam Educational Review menganalisis sekitar 9000 tanggapan dari lebih dari 3.000 siswa sekolah menengah berusia 11–16 tahun di Inggris. Meskipun kecerdasan masih dianggap penting, penelitian tersebut menemukan bahwa kaum muda menghargai karakteristik yang jauh lebih luas pada mahasiswa ilmu komputer, termasuk kreativitas dan kolaborasi.
Profesor Billy Wong, Universitas Reading, mengatakan, “Ini adalah berita baik untuk memperluas partisipasi dalam pendidikan ilmu komputer . Stereotip ada karena suatu alasan, tetapi dapat menjadi penghalang yang kuat bagi partisipasi beberapa kelompok yang kurang terwakili.
“Temuan kami menunjukkan bahwa kaum muda menyadari pentingnya memiliki pengetahuan dan kerja keras dalam ilmu komputer, dan mereka juga menghargai sifat-sifat yang lebih lembut seperti kreativitas dan kolaborasi. Hal ini menantang stereotip populer tentang ilmuwan komputer yang hanya ‘pintar’ tetapi kurang memiliki kemampuan sosial.” dilansir dari phys.org pada Senin (12/8/2024).
Temuan utama meliputi:
- Delapan kelompok karakteristik utama diidentifikasi: Cerdas & Cerdik; Berpengetahuan & Tertarik; Bertekad & Pekerja Keras; Baik & Suka Membantu; Kreatif; Mandiri; Percaya Diri; dan Kolaboratif.
- Siswa yang bercita-cita berkarir di bidang ilmu komputer cenderung lebih menghargai sifat-sifat yang beragam, lebih dari sekadar kecerdasan.
- Anak perempuan cenderung menggambarkan siswa ilmu komputer ideal sebagai sosok yang mandiri, tetapi cenderung tidak menggambarkan mereka sebagai sosok yang baik dan suka menolong.
- Siswa dari latar belakang kurang beruntung lebih cenderung berfokus pada kecerdasan sebagai sifat utama.
Profesor Wong menambahkan, “Wawasan ini dapat membantu para pendidik dan pembuat kebijakan mempromosikan citra ilmu komputer yang lebih inklusif. Dengan menonjolkan beragam keterampilan yang bernilai di bidang ini, kita dapat mendorong lebih banyak anak muda untuk melihat diri mereka sebagai ilmuwan komputer yang potensial.” dilansir dari phys.org pada Senin (12/8/2024).
Studi ini merupakan bagian dari proyek komputasi SCARI, sebuah studi tiga tahun yang bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang membentuk partisipasi dan kinerja dalam pendidikan ilmu komputer, dengan fokus pada penanganan kurangnya representasi anak perempuan di bidang tersebut.