Aulanews.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasang 27 alat peringatan dini bencana tanah longsor untuk membantu pengambilan keputusan proses evakuasi masyarakat.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada hari selasa (2/11/2021) sore hingga malam menimbulkan bencana longsor di tiga titik. Yaitu di Kecamatan Panumbangan, Rancah dan Rajadesa.
Salah satunya bencana longsor yang terjadi di Pesantren Sabilunajat, Dusun Sukamaju, Desa Cileungsi, Kecamatan Rancah. Tiga orang santri yang mengalami luka ringan dan dibawa ke Puskesmas setelah sempat tertimbun yang terjadi pada area bangunan asrama D.
“Intensitas hujan cukup tinggi sejak sore hari sampai malam merata. Menimbulkan bencana di tiga lokasi tempat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Dadang Darmawan, Rabu (3/11/2021).
“Menurut anggota yang turun ke lokasi, longsor itu ada bangunan yang masih dalam proses pembangunan. Ada air menggenang, bangunan tidak bisa menahan sehingga terjadi ambles longsor,” ujar Dadang.
Dadang pun membenarkan jika ada beberapa santri yang menjadi korban. Namun kondisinya hanya syok, yang sudah dibawa ke puskesmas dan kini sudah kembali ke pesantren.
“Untuk kejadian lainnya selain longsor ada juga rumah ambruk akibat kondisinya sudah lapuk dan masuk dalam program rutilahu. Namun karena guyuran hujan, bangunan tidak kuat menahan beban dan mempercepat kerusakan,” katanya.
Dadang mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan mengingatkan jika Kabupaten Ciamis masuk dalam kategori siaga dengan adanya fenomena Hidrometeorologi. Bencana yang sering terjadi di Ciamis adalah longsor, pergerakan tanah dan banjir disertai angin kencang.