Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi secara tepat gen dan metabolit mana yang berperan dan apa fungsinya, tetapi penelitian menunjukkan bahwa beberapa gen mungkin mendorong jantung ular piton untuk membakar lemak, bukan gula sebagai bahan bakar. Khususnya, jantung yang sakit kesulitan melakukan hal ini.
Jaringan kaku atau fibrotik mendorong penyakit pada organ lain selain jantung, termasuk paru-paru dan hati, jadi mungkin ada penerapannya di sana juga.
“Kami menemukan bahwa jantung ular piton pada dasarnya mampu merombak dirinya sendiri secara radikal, menjadi jauh lebih tidak kaku dan jauh lebih hemat energi hanya dalam waktu 24 jam,” kata Leinwand. “Jika kita dapat memetakan bagaimana ular piton melakukan ini dan memanfaatkannya untuk digunakan sebagai terapi pada manusia, itu akan menjadi luar biasa.” dilansir dari medicalxpress.com pada hari Kamis (22/8/2024).