“Jadi, air mineral galon isi ulang aman dikonsumsi,” tukasnya.
Pada kesempatan berbeda, Dosen Biokimia dari Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB), Syaefudin, PhD, mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada zat kimia pengganti yang lebih aman dari BPA untuk pengeras galon berbahan Polikarbonat atau galon guna ulang.
Senada dengan dr. Laurentius Aswin, Syaefudin juga menyatakan bahwa BPA yang tidak sengaja terkonsumsi akan dikeluarkan oleh tubuh.
“Jadi sebenarnya, kalau BPA itu tidak sengaja dikonsumsi oleh tubuh kita. Misalkan dari air minum dalam kemasan yang mengandung BPA. Tapi, ketika dikonsumsi, yang paling berperan itu adalah hati. Ada proses glukoronidase di hati, di mana ada enzim yang mengubah BPA itu menjadi senyawa lain yang muda dikeluarkan tubuh lewat urin,” katanya.
Syaefudin juga mengungkapkan fakta bahwa BPA memiliki biological half life atau waktu paruh biologis. Artinya, ketika BPA itu misalnya satuannya 10, masuk dalam tubuh, maka selama 5-6 jam akan tersisa 5.
“Nah, yang setengahnya lagi itu dikeluarkan dari tubuh. Artinya, yang berpotensi untuk menjadi toksik dalam tubuh itu sebenarnya sudah berkurang,” pungkasnya.