Kementerian Luar Negeri Palestina pada Kamis, mengecam pernyataan Ben-Gvir sebagai “rasis dan keji” dan mengatakan hal tersebut “hanya menegaskan rezim apartheid Israel atas supremasi Yahudi”.
Israel menolak segala pendapat bahwa mereka menerapkan sistem apartheid terhadap warga Palestina.
Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat selama 15 bulan terakhir, dengan seringnya serangan militer Israel, serangan jalanan Palestina, dan serangan pemukim ilegal Yahudi terhadap desa-desa Palestina.
Sejak Januari, setidaknya 188 warga Palestina dan 35 orang di Israel tewas dalam permusuhan.
Ben-Gvir, anggota koalisi agama-nasionalis Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sudah lama terbukti mendukung terorisme dan hasutan anti-Arab.
Dia mengatakan pandangannya menjadi lebih moderat sejak bergabung dengan pemerintah, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah tahun 1967. Israel terus memperluas lusinan permukiman yang dianggap ilegal oleh PBB dan sebagian besar negara di dunia. (Mg06).