Aulanews.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bekerja sama dengan Google untuk mencegah disinformasi Pemilu 2024. Kerja sama itu akan dilaksanakan melalui program-program kreatif.
Menurut salah satu anggota Bawaslu, Lolly Suhenty, program kreatif Google adalah cara yang tepat dalam mengampanyekan isu pemilu.
“Kalau dilihat dari programnya, sepertinya, cara Google ini menjadi hal yang pas dalam mengkampanyekan isu kepemiluan,” ujarnya.
Lolly pun berharap, program-program kreatif tersebut nantinya bisa memuat tiga isu utama pemilu, yaitu anti politik uang (money politic), netralitas ASN, dan juga politisasi SARA.
“Nah ini menjadi fokus Bawaslu karena tiga isu selalu jadi trending setiap pemilu. Saya percaya tim Google, dapat menyampaikan materi ini dengan konten yang kreatif,” katanya.
Sementara itu, Product Marketing Manajer Google Indonesia, Ravina Gobindram, mengatakan bahwa tujuan pihak Google bekerja sama dengan Bawaslu adalah untuk mengedukasi masyarakat, khususnya para pemuda agar mampu memilah disinformasi pemilu dengan baik.
Selain itu, Google Indonesia telah melakukan beberapa kampanye untuk mencegah berbagai disinformasi menjelang pemilu. Salah satunya, yakni dengan mengadakan kuis bertajuk ‘Rechek Sebelum Kegocek’.
“Kita membuat sesuatu yang tidak kaku, ada lucunya, tapi membuat orang waspada akan missinformasi yang ada,” jelas Ravina.
Sama halnya dengan Ravina, Senior Hubungan Pemerintah Google Indonesia, Arianne Santoso pun menilai betapa pentingnya menyisipkan konten komedi dalam penyampaian sosialisasi melalui program kreatif tersebut.
Airanne menambahkan, berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan, sebagian besar masyarakat Indonesia sangat senang dengan konten yang berbau komedi.
“Meskipun ada unsur komedi dalam penyampaiannya, tapi tetap menjunjung tinggi netralitas,” imbuh Arianne. (Mg06)
bawaslu gandeng google
pemilu 2024