Bagi mereka yang masuk dalam daftar, proses evakuasi tampak tertib, dengan serangkaian pemeriksaan di kedua sisi penyeberangan Rafah, dan terlihat rasa lega terasa jelas.
“Saya ingin mengatakan bahwa apa yang ditayangkan di TV hanyalah 5% dari apa yang kita alami di dunia nyata,” kata Shams Shaath, seorang pemegang paspor AS yang namanya tercantum dalam daftar.
“Kita sudah melihat banyak orang yang mengungsi, anak-anak yang kehilangan orang tuanya, jenazah yang dibakar dan dipenggal. Saya salah satu yang kehilangan rumahnya,” ujarnya.
Dua sumber keamanan Mesir, termasuk satu di penyeberangan Rafah, mengatakan sekitar 400 orang telah tiba di sisi Mesir pada pukul 10.00 GMT.
Kementerian luar negeri Mesir mengatakan hampir 7.000 orang yang memiliki kewarganegaraan lebih dari 60 negara diperkirakan akan meninggalkan Mesir. Sumber diplomatik mengatakan prosesnya mungkin memakan waktu hingga dua minggu.
Terdapat sejumlah angka berbeda yang beredar mengenai berapa banyak orang yang pergi pada hari Rabu. Otoritas perbatasan Palestina menyebutkan 345 orang telah menyeberang, sementara sumber perbatasan Mesir menyebutkan 361 pemegang paspor asing dan 46 orang terluka.
Perang terbaru dalam konflik yang telah berlangsung puluhan tahun ini dimulai ketika pejuang Hamas menerobos perbatasan Gaza dengan Israel pada hari Sabtu (7/10/2023). Israel mengatakan mereka membunuh 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 200 orang pada hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah mereka. .
Pemboman Israel terhadap daerah kecil di Palestina yang berpenduduk 2,3 juta orang telah menewaskan sedikitnya 9.061 orang, termasuk 3.760 anak-anak, menurut otoritas kesehatan di Gaza, yang dijalankan oleh Hamas.
Gambar-gambar mayat yang berada di reruntuhan dan kondisi mengerikan di Gaza telah memicu seruan untuk menahan diri dan melakukan protes jalanan di seluruh dunia.
Penulis: Cindy
Editor : Hendro