Ditambahkannya, hingga kini, puluhan Ansor dan Banser masih terus menyebar. Sebagian membantu mengevakuasi sampah di sejumlah titik, dan sebagian lainnya membersihkan SDN 2 Tasikmadu yang terendam lumpur. “SDN 2 Tasikmadu ini lumayan parah. Ada 17 ruangan yang terendam lumpur,” ungkapnya.
Hujan deras mengakibatkan sejumlah desa di Kecamatan Watulimo kebanjiran. Desa tersebut antara lain Tasikmadu, Karanggandu, Prigi, dan Margomulyo. Dampak terparah dialami Desa Tasikmadu akibat adanya jembatan yang tersumbat.
PAC GP Ansor Watulimo merespons kejadian tersebut dengan menerjunkan puluhan kader Ansor dan Banser. Mereka tidak hanya berasal dari Satkorkel Tasikmadu tetapi juga dari kesatuan-kesatuan lainnya.
Kader Ansor dan Banser bergabung bersama sejumlah relawan lainnya, seperti Tagana dan KSB Kumbokarno. Selain itu juga dari LPBI NU dan LAZISNU Trenggalek. Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Murdiyanto, diketahui tengah sakit sehingga tidak bisa turut terjun ke lapangan. “Bisanya cuma menggerakkan dan memantau sahabat-sahabat dari rumah, Ndan. Masih lemas,” pungkas Murdiyanto. (Vin)