Aulanews.id, TRENGGALEK – Banjir bandang yang menerjang Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Jawa Timur mengakibatkan sejumlah infrastruktur rusak terendam lumpur hingga membuat sejumlah warga harus mengungsi. Untuk meringankan korban Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Watulimo menerjunkan puluhan kadernya ke lokasi.
Kasetma Banser Watulimo, Imam Abu Hanifah, mengatakan pihaknya mengerahkan puluhan kader Ansor dan Banser sejak Senin (10/10/2022) dini hari untuk membantu korban banjir. “Kita mulai bergerak sejak tadi malam, begitu air mulai meluap, termasuk bantu warga evakuasi,” ujar Imam Abu.
Menurut pria yang akrab disapa Ndan Abu ini, kesigapan Ansor karena beberapa hari sebelumnya, sejumlah desa di kecamatan Watulimo juga dilanda banjir. Namun demikian, banjir kali ini lebih parah karena disertai lumpur dan material dari gunung seperti dahan-dahan, sampah, kayu sengon, hingga dapuran bambu. Apalagi sampah dan material tersebut menyumbat jembatan, sehingga menyebabkan air lumpur meluap hingga ke rumah-rumah warga. “Itu (yang tersumbat) jembatan di timur Mapolsek dan Kantor Desa. Bahkan di depan Balai Desa, hingga siang ini ada pohon sengon besar tumbang yang belum bisa dievakuasi,” imbuhnya.
Oleh karena itu, personil Ansor dan Banser sejak dini hari disiagakan di sejumlah titik rawan, bersama relawan lainnya. Selain itu, beberapa personil Banser ditugaskan di dapur umum untuk membantu menyediakan nasi bungkus. Dapur umum didirikan oleh KSB (Kampung Siaga Bencana) Watulimo. “Dapur umumnya di Balai Desa Sawahan. Hingga siang ini kita sudah membuat dan membagikan 8 ribuan nasi bungkus,” tambah Abu.
Ditambahkannya, hingga kini, puluhan Ansor dan Banser masih terus menyebar. Sebagian membantu mengevakuasi sampah di sejumlah titik, dan sebagian lainnya membersihkan SDN 2 Tasikmadu yang terendam lumpur. “SDN 2 Tasikmadu ini lumayan parah. Ada 17 ruangan yang terendam lumpur,” ungkapnya.
Hujan deras mengakibatkan sejumlah desa di Kecamatan Watulimo kebanjiran. Desa tersebut antara lain Tasikmadu, Karanggandu, Prigi, dan Margomulyo. Dampak terparah dialami Desa Tasikmadu akibat adanya jembatan yang tersumbat.
PAC GP Ansor Watulimo merespons kejadian tersebut dengan menerjunkan puluhan kader Ansor dan Banser. Mereka tidak hanya berasal dari Satkorkel Tasikmadu tetapi juga dari kesatuan-kesatuan lainnya.
Kader Ansor dan Banser bergabung bersama sejumlah relawan lainnya, seperti Tagana dan KSB Kumbokarno. Selain itu juga dari LPBI NU dan LAZISNU Trenggalek. Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Murdiyanto, diketahui tengah sakit sehingga tidak bisa turut terjun ke lapangan. “Bisanya cuma menggerakkan dan memantau sahabat-sahabat dari rumah, Ndan. Masih lemas,” pungkas Murdiyanto. (Vin)