Aulanews.id – Luapan Sungai Buntung di perbatasan Kecamatan Juwiring-Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, mulai surut. Warga yang sempat mengungsi akibat luapan itu mulai pulang dan membersihkan rumah yang sempat terendam.
“Sudah pulang,” ungkap Sri Loko (52) warga Dusun, Pare, Desa Kingkang, Kecamatan Wonosari, Jumat (17/12/2021).
“Ini saya bersih-bersih,” lanjutnya.
Menurut Sri, banjir mulai surut sekitar pukul 02.00 WIB setelah air naik sejak Kamis (16/12) malam. Warga saat ini pulang untuk membersihkan perabotan terendam.
“Rumah saya terendam air masuk rumah sekitar 1 meter. Ini pagar jembatan juga ambrol sehingga warga khawatir banjir lagi,” lanjut Sri.
Banjir kali ini, ungkap Sri merupakan banjir terbesar di daerahnya selama ini. Warga dua desa yakni Desa Carikan dan Desa Kingkang, terpaksa harus mengungsi sebab khawatir air semakin tinggi.
Pantauan di lokasi, warga mulai membersihkan perabot rumah dan genangan sudah tidak tampak kecil sampah dan sisa banjir.
Gedung SDN 2 Carikan sudah tidak tergenang, dan tampak ada beberapa siswa sedang membersihkan ruang kelas. Sedangkan di Balai Desa Carikan, ada beberapa warga yang mengungsi mulai berkemas pulang.
Penjaga SDN 2 Carikan, Kecamatan Juwiring, Woko (40), mengatakan jika air sempat masuk kelas tetapi hanya beberapa sentimeter. Saat dini hari langsung surut.
“Hanya beberapa sentimeter masuknya tapi sudah kita bersihkan bersama. Baru kali ini SD kebanjiran,” ungkap Woko.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Pemkab Klaten, Rujedi, mengatakan jika kondisi sudah berangsur pulih dan Warga sebagian sudah pulang.
“Warga sebagian sudah pulang, air surut dan tidak ada korban. Ini kita langsung rakor kesiapsiagaan bencana,” kata Rujedi
Sebelumnya diberitakan, jika hujan lebat membuat Sungai Buntung, Klaten, yang merupakan anak aliran Bengawan Solo meluap pada petang. Akibatnya sejumlah rumah warga di Desa Carikan, Kecamatan Juwiring serta Desa Kingkang, Kecamatan Wonosari tergenang dan memaksa warga mengungsi sementara.
dilansir dari detik.com