20 Menit Kedua Self-Reflection, Bagian ini lebih untuk mengaktifkan mastery brain kita. Aktivitas seperti meditasi atau journaling sangat direkomendasikan.
Nabi Muhammad SAW bersabda
لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ
“Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Isma’il.” (HR. Abu Dawud).
Hadist lain juga menekankan pentingnya memperbanyak ibadah di pagi hari atau juga di 20 menit kedua ini kita bisa menulis mimpi, tujuan yang ingin dicapai, dan evaluasi ulang hal-hal yang menghambat hidup kita. Tujuan dari 20 menit ini adalah untuk benar-benar mengenal diri sendiri. Ini membuat otak kita secara tidak langsung terhubung dengan diri sendiri dan mempersiapkan kita untuk hari berikutnya. Aktivitas self-reflection ini sudah terbukti membuat apapun yang kita kerjakan atau yang masuk ke otak kita lebih mudah diserap.
20 Menit Ketiga: Growth, di fase terakhir ini, jangan langsung bekerja atau melakukan hal-hal yang membutuhkan fokus tinggi. Justru kita memberikan nutrisi untuk otak kita dengan membaca al-Qur’an, Mutholaah Kitab, Murojaah hafalan, membaca aca berita, buku, mendengarkan dengarkan podcast, atau menonton video edukatif. Intinya, pada fase ketiga ini, ketika badan dan otak kita sudah dalam kondisi prima, kita memasukkan informasi yang lebih mudah diserap oleh otak kita. Setelah menyelesaikan 20/20/20, barulah kita melanjutkan sisa hari dengan pekerjaan yang memerlukan energi dan produktivitas tinggi.