Bangun Lebih Pagi Salah Satu Faktor Kesuksesan
Oleh: Mochammad Fuad Nadjib Kepala SMA Islam Sidoarjo Kepala Madrasah Diniyah al-Maidah Durungbedug

Buku ini menjelaskan bahwa otak kita terdiri dari dua bagian yang sangat fundamental: “ancient brain” yang terbentuk dari evolusi lama, dan satu lagi yang disebut “mastery brain”. Kita harus memahami ini untuk mengerti mengapa bangun lebih pagi itu sangat penting. “Mastery brain” adalah bagian otak yang berkembang dan memungkinkan beberapa orang memiliki mimpi besar, menjadi produktif, keluar dari zona nyaman, dan mengambil risiko. Bagian otak ini bertanggung jawab untuk pemikiran tingkat tinggi dan kreativitas.

Dua bagian otak ini bisa diibaratkan seperti Yin dan Yang. Di satu sisi, otak kita didesain untuk bertahan hidup selama ribuan tahun, tetapi zaman sekarang sudah berbeda. Kita tidak lagi dituntut untuk setiap hari memikirkan cara bertahan hidup besok, seperti harus hati-hati terhadap binatang buas. Sekarang, masyarakat menuntut kita untuk berkembang, dan ini memerlukan bagian otak yang minoritas ini.

Baca Juga:  Meluruskan Orientasi Kuliah Mahasiswa

Jika kita bicara tentang perjalanan menuju sukses, ada komponen pertumbuhan (growth) yang mengharuskan kita keluar dari zona nyaman dan berani mengambil risiko, serta komponen produktivitas. Setiap orang hanya punya 24 jam dalam sehari, jadi bagaimana caranya ada orang yang menghabiskan 10 jam untuk bekerja tapi bisa menghasilkan tiga hingga empat kali lipat output dibanding kita? Dari pertanyaan ini kita harus mengerti tentang “mastery brain” ini agar bisa lebih aktif dan produktif dibandingkan dengan bagian otak yang satu lagi.

Mengapa harus bangun lebih pagi? Kebanyakan orang salah mengira bahwa bangun pagi berarti punya lebih banyak waktu untuk bekerja. Faktanya, Indonesia dinobatkan sebagai negara di Asia yang bangunnya paling pagi, tetapi kita tidak selalu paling produktif. Konsep dari “The 5 AM Club” karya Robin Sharma bukan hanya tentang bangun jam 5 pagi. Kembali ke cerita tentang para CEO yang bangun pagi, kebanyakan dari mereka bangun pagi untuk punya waktu untuk diri sendiri atau “me time,” yang dalam buku ini disebut “less distraction.”

Selain itu, badan tersebut mengumumkan bahwa mereka meminta bantuan Distrik Manajemen Kualitas Udara Pantai Selatan untuk memperluas upaya pemantauannya. Sebuah van pemantau udara bergerak dikerahkan di lembah sungai pada hari...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist