Aulanews.id – Ada satu nama yang menjadi sorotan perhatian Timnas Indonesia saat melawan Curacao. Pelatih Shin Tae-yong jelas karena dibawah arahannya Indonesia bisa tampil bagus dan membuat dua kali kemenangan atas negara di Karibia itu.
Tapi ada pemain yang layak menyandang bintang. Bukan Witan Sulaiman, yang mengobrak-abrik pertahanan Curacao ataupun Dendi Sulistiawan sang pencetak gol penentu kemenangan di pertemuan kedua di Stadion Pakansari, Bogor, pada 27 September malam.
Lalu siapa? Dimas Drajat layak menyandangnya. Pemain dengan nama Muhammad Dimas Drajat tersebut dua kali menjebol gawang Curacao. Pada pertemuan pertama 24 September di Stadin Candrabraga, Bekasi, pemain kelahiran Gresik 30 Maret 1997 tersebut mencetak gol ketiga sekaligus penentu kemenangan. Itu diulangi di perjumpaan kedua dengan mencetak gol pembuka yang membuat Indonesia unggul 2-1.
Sebelumnya, nama Dimas sempat disebut menghilang dari orbit sepak bola nasional. Setelah dia sukses menjadi bagian Indonesia saat menjadi juara Piala AFF U-19 2013. Saat rekan-rekannya bermain di klub besar bahkan ada yang ke luar negeri, Dimas tak terdengar namanya dan membela klub kampung halamannya, Gresik United.
Kemudian pindah ke Persikabo yang sempat bernama Tira Persikabo.
Dimas sempat dianggap kurang bersinar sehingga musim 2017 dipinjamkan ke PSMS Medan. Tapi, kini dia mampu membuktikan kualitasnya. Bahkan rekan-rekan seangkatannya di Timnas U-19 saat lolos ke Piala Asia sudah tak lagi ada di Timnas Senior Indonesia.
Bakat besarnya bermain sepak bola tak lepas dari garis sang ayah yang sudah meninggal, Sulkan. Sang ayah merupakan salah satu pemain yang pernah diharapkan menjadi pemain masa depan Indonesia. Almarhum merasakan gemblengan di PSSI Primavera yang digembleng di Italia. Posisinya pun sama dengan Dimas Drajat, penyerang.