Ayah Korban Pembunuhan Dosen UIN, Sebut Ada Dalang di Balik Pembunuhan Anaknya

Suasana pemakaman Wahyu Dian Silviani, dosen UIN Raden Mas Said Solo yang tewas dibunuh kuli bangunan. (Beritasatu)
Suasana pemakaman Wahyu Dian Silviani, dosen UIN Raden Mas Said Solo yang tewas dibunuh kuli bangunan. (Beritasatu)

Selain itu, sebelum kejadian pembunuhan itu, ia dan kakaknya sempat mendengar suara langkah kaki di atas genteng rumah kakaknya, bahkan ia dan kakaknya terbangun karena suara langkah kaki mirip manusia itu, terus terdengar hingga tepat di kamar tidur kakaknya.

“Kami dengar suara langkah kaki di atas genteng, karena tidak ngerti bapa, tapi itu kalau jalan itu langsung kedengaran, sudah biasa dengar suara tikus, kucing itu sudah biasa. Saya terbangun jam 12 malam, mendengar langkah kaki pelan, setiap satu langkah diam. Sampai saya merasa suara itu mendekat ke kita tepatnya di lubang ventilator di dekat kamar mandi itu, bisa di buka,” tuturnya.

Karena takut, adik korban kemudian mengambil pisau untuk berjaga diri. Karena mendegar korban masih terbagun, suara langkah itu terhenti hingga pagi. Fatia mengaku menyesal, tidak menyuruh kakaknya itu tidur di rumah temannya, dan membiarkan tidur seorang diri, sehingga korban ditemukan meninggal dunia akibat dibunuh.

“Setelah kejadian itu langsung aman tidak ada kejadian apa pun, saya menyesal tidak menyuruh kakak saya tinggal sama teman-temannya tidak tinggal disana , seorang diri,” pungkasnya.

Keluarga korban kini berharap, polisi mengungkap motif pembunuhan korban, dan menyelidiki siapa dalang pembunuhan keji terhadap putrinya itu.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist