Aulanews.id – Mantan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan pada hari Senin bahwa tentara dihantui oleh mimpi buruk, ekonomi sedang runtuh, dan diplomasi sedang terkikis.
“Sembilan bulan telah berlalu sejak serangan mendadak mematikan oleh Hamas terhadap negara Israel dan rakyatnya, dan tampaknya tidak ada yang berubah dalam kepemimpinan Israel,” tulis Lieberman dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs berita Israel Walla.
“Anak-anak dan orang dewasa, tentara, dan cadangan menderita mimpi buruk tentang apa yang telah terjadi dan apa yang mungkin terjadi. Ekonomi Israel sedang runtuh, dan diplomasi Israel sedang terkikis,” tambah pemimpin partai oposisi sayap kanan itu, seperti dilansir dari anadolu(15/7/2024).
Mengacu pada ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon, Lieberman berkata: “Wilayah utara tandus dan hangus; Iran terus mempersenjatai diri; dan sementara semua ini terjadi, pemerintah yang korup terus berlanjut seolah-olah tidak terjadi apa-apa.”
“Negosiasi pembebasan sandera harus dilakukan tanpa kamera, sehingga tim profesional yang dipimpin oleh Nitzan Alon (yang bertanggung jawab atas berkas orang hilang di militer Israel) dapat memimpin proses tersebut dengan dukungan penuh,” kata Liberman.
Israel telah menewaskan lebih dari 38.000 warga Palestina di Gaza sejak serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang lainnya. Tindakan Israel telah memicu bencana kemanusiaan dan persidangan yang sedang berlangsung atas dugaan genosida di Mahkamah Internasional. Negosiasi untuk gencatan senjata permanen dan pembebasan tawanan terus berlanjut, tetapi belum berhasil.