Aulanews.id – Pengumuman rencana pembukaan perbatasan Australia bagi warga dan warga asing yang telah berstatus penduduk tetap yang di sampaikan oleh perdana Menteri Scott Morrison pada November mendatang
Keputusan ini ditetapkan menyusul mayoritas warga Australia telah merampungkan vaksinasi Covid-19. Izin masuk dan keluar Australia itu berlaku bagi mereka yang telah rampung divaksinasi Covid-19 dengan vaksin yang diakui oleh Therapeutic Goods Administration (TGA).
Sejauh ini, TGA telah mengakui empat vaksin yakni Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Janssen. Baru-baru ini, Australia juga dikabarkan telah memberi lampu hijau bagi vaksin Sinovac dan Covishield. Keputusan membuka kembali perbatasan ini dilakukan setelah Australia menjalani 18 bulan penutupan wilayah (lockdown) demi mengendalikan penyebaran virus corona.
Sejak pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, ribuan warga Australia terjebak dan terdampar di luar negeri karena kebijakan lockdown Negeri Kanguru yang sangat ketat. Banyak warga Australia di luar negeri bahkan frustasi dan merasa diabaikan oleh negaranya sendiri karena tidak diizinkan pulang.
Rencana membuka kembali perbatasan ini dinilai sejumlah pihak menggambarkan pemerintahan Morrison yang mengalihkan kebijakan dari penanganan nol kasus Covid-19 menjadi mencoba hidup berdampingan dengan virus corona, dilansir dari cnninternasional.com