Aulanews.id – Bagaimana suasana saat awal kali terpilih sebagai pramugari kereta cepat ditulis panjang oleh detikX. Dirinya digambarkan tersengal-sengal dan peluh keringat membasahi pelipis hingga wajah. Hal tersebut karena masih kurang familiar dengan lokasi seleksi, bahkan sempat nyasar.
Dirinya juga melihat sejumlah perempuan cantik lain berkumpul di lokasi dan merasa pesimis. “Sainganannya unggul-unggul semua jadi saya jiper juga. Waduh, ini keterima nggak, nih? Saya kepengin banget keterima masuk di sini,” katanya.
Dikemukakan bahwa tidak ada tolak ukur yang dapat Aulia jadikan patokan untuk memenuhi kriteria posisi conductor atau pramugari kereta cepat ini. Perempuan berusia 23 tahun tersebut hanya mengandalkan pengalamannya bekerja di bidang hospitality di sebuah hotel bintang lima Jakarta. Dilansir dari media sosial KCIC, syarat umum yang harus dipenuhi Aulia dan calon pramugari lain di antaranya adalah berusia minimal 18 tahun dan maksimal 28 tahun, memiliki ijazah minimal SLTA/Sederajat, dan memiliki tinggi minimal 160 cm.
Aulia mengikuti berbagai tahapan seleksi yang panjang dan melelahkan. Ada sekitar lima tahapan yang dilalui. Selama proses wawancara, ia ‘diinterogasi’ oleh enam orang selektor secara bergantian. Anak kedua dari tiga bersaudara ini sempat ditanyakan kesediaannya untuk menghitamkan rambutnya yang berwarna pirang. Tak disangka, Aulia diminta untuk melakukan unjuk bakat.
“Peserta lain ada yang menari, ada yang taekwondo, ada yang silat. Pada saat itu saya nyanyi. Saya penyanyi kamar mandi aja, sih, sebetulnya. Perusahaan meminta kita unjuk bakat menurut saya, sih, untuk melihat kepercayaan diri kita sejauh apa,” katanya.
Masa paling menegangkan bagi Aulia dan peserta lain adalah saat diminta menunggu hasil seleksi. Selama lebih dari tiga pekan, Aulia menanti kabar baik dengan hati yang tidak karuan. Ditambah lagi ia tengah menganggur karena sudah lebih dahulu mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya.
Akhirnya ia lolos tahap seleksi KCIC untuk mengisi posisi conductor. Dari 6000 peserta seleksi, hanya 12 orang yang berhasil lolos pada gelombang pertama. “Aku senang banget. Rasanya pengin cepat-cepat bergabung dan berkontribusi di kereta cepat pertama di Indonesia,” tuturnya. (Ful)
