“Anda melihat foto dan video yang mengerikan setiap hari – itu tidak membuat saya bisa tidur atau pulih dengan baik,” katanya.
“Hal terburuknya adalah saya merasa putus asa, saya merasa tidak bisa berbuat apa-apa,” tambahnya.
“Saya mengharapkan perdamaian di dunia ini, saya berharap kita dapat memulihkan umat manusia,”
Setidaknya 8.796 orang, termasuk 3.648 anak-anak dan 2.290 wanita telah tewas di Gaza akibat pemboman Israel sejak kelompok bersenjata Palestina Hamas melakukan serangan mematikan di Israel pada 7 Oktober.
‘Memenangkan pertandingan tenis tidak berarti apa-apa’
Jabeur adalah satu-satunya pemain Arab dan Muslim yang lolos ke final Grand Slam tunggal putri. Pemain Tunisia ini mendapat banyak dukungan dari penonton di Cancun, termasuk seorang penggemar muda yang berteriak, “Saya mulai bermain tenis karena kamu, Ons.”
Jabeur mengatakan, hal tersebut merupakan suatu kehormatan baginya untuk menerima kehangatan seperti itu meskipun dia datang “dari tempat yang sangat jauh (dari Meksiko).”
Namun, dia mengatakan bahwa memenangkan pertandingan tenis “tidak berarti apa-apa mengingat apa yang telah terjadi selama berminggu-minggu (di Gaza)”.
“Saya berharap bisa mengayunkan tongkat ajaib dan mengakhiri ini dan memberikan kedamaian bagi semua orang.”
Meskipun berjanji untuk menyumbangkan sebagian dari hadiah uangnya kepada warga Palestina, Jabeur mengatakan, dia tahu bahwa hal itu tidak akan berarti apa-apa bagi mereka saat ini, tetapi berharap hal itu akan sedikit membantu apa yang telah mereka alami.
Dia mengungkapkan rencana untuk segera memulai yayasannya sendiri dan berharap yayasan itu akan membantu orang-orang “dalam situasi yang berbeda”.