Buku “Get to Know Them: Introduction to Singapore’s Common Bird Folk tidak hanya menjadi buku pertama yang ditulis Ellena, tapi juga buku pertama yang ditulis pelajar Indonesia yang diterbitkan dan didistribusikan jaringan penerbit terkemuka di Singapura. Bahkan, hingga pertengahan Agustus ini, buku ini menjadi salah satu dari 10 buku terlaris di sebuah jaringan toko buku internasional di Singapura. Buku ini direkomendasikan menjadi salah satu panduan komprehensif untuk beragam spesies burung di Singapura. Saat acara “meet & Greet” yang dilaksanakan di toko buku ternama di Singapura, awal Agustus lalu, belasan anak-anak menyambut Ellena dengan antusias. “I want to be like you,” teriak seorang anak Perempuan sambil menyodorkan buku karya Ellena untuk ditandatangani. Dengan antusias, anak itu bertanya mengenai burung apa saja yang menjadi favorit Ellena.
“Buku Ellena ini menunjukkan kombinasi kemampuan sains, terutama terkait dengan ornitologi dengan kemampuan seni visual realisme yang sangat kuat dari Ellena,“ ujar Atase Pendidikan & kebudayaan KBRI Singapura, Satrya Wibawa. Buku ini, tidak hanya menjadi capaian personal dari Ellena, tapi juga, “capaian kemampuan pelajar Indonesia menembus pasar buku internasional, sekaligus berkontribusi pada keilmuan natural Singapura,” ujar Satrya memberikan apresiasinya.
Bagi Ellena, buku ini juga menjadi representasi minatnya pada dua keilmuan yang kelihatannya berbeda arah, tapi justru saling mendukung, yakni seniman dan ilmuwan.
“Saya tidak bisa memilih profesi yang mana yang lebih berat secara objektif, karena kedua profesi ini memiliki tantangan dan tanggung jawab yang unik, “ ujarnya. Bagi Ellena, seniman adalah profesi yang cukup menantang karena butuh ekspresi kreatif, pemahaman mendalam tentang media yang digunakan, dan kemampuan untuk mengkomunikasikan ide, pesan, dan emosi melalui karya seni. “Tapi ilmuwan juga unik karena memerlukan pemahaman yang mendalam tentang bidang tertentu, metode penelitian yang akurat, proses yang panjang, dan butuh analisis data,” imbuhnya. Karena itulah, Ellena kini melanjutkan studi sarjananya ke Australia dengan mengambil jurusan Environmental Studies dan Visual Arts di University of Sydney.
Di tengah kesibukannya memulai tahun pertama sebagai mahasiswa, Ellena dinyatakan lolos mewakili Indonesia di kompetisi Ilustrasi 29th Biennial of Illustration Bratislava 2023 yang akan diikuti oleh 40 negara dari 300-an illustrator. “It’s a blessing for me, “ ujarnya sambil tersenyum dan, “life is full of surprise”, lanjutnya. Kejutan lain pun rupanya datang. Agustus tahun ini Ellena kembali ke Singapura diundang oleh National Youth Achievement Award Council untuk diwawancarai dalam rangka penghargaan medali emas bagi Ellena sebagai bentuk penghargaan terhadap usahanya dalam pendataan burung-burung di Singapura. Tahun depan, saat presiden Singapura terpilih dilantik, Ellena akan kembali diundang ke Singapura untuk menerima penghargaan langsung dari presiden Singapura.