“Dalam video live pada channel YouTube Pemkab Kediri itu jelas terlihat dan terdengar petugas pembaca do’a diduga mengandung unsur kampanye, yaitu kekuatan persatuan bersama Mas Dhito yang siap memimpin Kabupaten Kediri 5 tahun yang akan datang, agar lebih baik, saling asah, saling asih, saling asuh, dalam kebersamaan dan sukseskan program Mas Dhito untuk maju dalam Pilkada serentak Kabupaten Kediri di bulan November. Do’a itu patut diduga untuk mengarahkan dukungan pada bacalon,” ungkapnya.
Lebih lanjut Andik menjelaskan, dalam video berdurasi 1:51:25 itu banyak diucapkan yel yel yang diduga mengarah pada penggiringan opini untuk mendukung salah satu bacalon, sehingga patut diduga para ASN yang hadir di tempat tersebut sudah tidak netral.
“Disini kita tidak ada tendensi apa-apa dari pihak siapa itu calon, kita tidak ada urusan dengan beliau beliaunya yang mungkin mencalonkan diri di Pilkada Kediri. Tujuan kita cuma satu, yaitu untuk menjadikan Pilkada Kediri benar-benar sehat. Bertarunglah secara fair yang bisa menghasilkan pemimpin yang kredible, akuntable dan bisa benar-benar murni itu pilihan rakyat,” jelasnya.
Andik juga mengaku akan terus mengawal tahapan Pilkada di Kabupaten Kediri, dan setiap menemukan pelanggaran, akan dilaporkan untuk diproses lebih lanjut kepada pihak-pihak yang berkopenten.
“Ini boleh di bilang cek ombak gimana kinerja dan fungsi Bawaslu Kabupaten Kediri, apakah hanya melihat dan mendengar saja tanpa tindakan. Tapi dari kesepakatan yang sudah disampaikan ke kita, baik dari Ketua Bawaslu ataupun Komisioner itu berterimakasih atas temuan temuan kita, dan akan menindaklanjutinya,” kata Andik.