Aulanews.id – Kebakaran hutan tidak hanya menimbulkan ancaman langsung dari api, tetapi juga dari asap dan bubur penghambat api yang digunakan dalam upaya pemadaman. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan asap kebakaran hutan dapat berdampak serius pada kesehatan manusia dan lingkungan. Penelitian tersebut mengaitkan paparan asap kebakaran hutan dengan peningkatan risiko demensia, masalah kesehatan reproduksi, serta penyakit paru-paru dan jantung. Selain itu, penggunaan bubur penghambat api yang sering dijatuhkan dari pesawat untuk mengendalikan kebakaran juga berpotensi merusak lingkungan, termasuk menyebabkan kematian ribuan ikan.
Asap kebakaran hutan mengandung ratusan jenis gas, dengan beberapa di antaranya sangat beracun meskipun hanya dalam jumlah kecil, seperti yang dijelaskan oleh Rebecca Hornbrook dari Pusat Penelitian Atmosfer Nasional. Sementara itu, efek jangka pendek dari paparan asap kebakaran hutan meliputi batuk, sesak napas, sakit kepala, dan iritasi mata, yang bisa dirasakan oleh siapa saja hanya dalam sehari setelah terpapar asap tebal. dilansir dari phys (04/09/2024)
Menurut Colleen Reid, seorang profesor di University of Colorado Boulder, meski gejala ringan biasanya hilang dalam satu atau dua hari setelah asap menghilang, efek jangka panjangnya bisa jauh lebih berbahaya. Paparan asap dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan peningkatan kasus flu, depresi, kecemasan, dan demensia, serta masalah kesehatan kardiovaskular dan reproduksi.
Selain itu, para peneliti juga memperingatkan bahwa asap kebakaran hutan dapat membawa dampak kesehatan bahkan bagi mereka yang tinggal jauh dari lokasi kebakaran, karena asap dapat terbawa angin dan menyebar ke berbagai daerah, bahkan hingga ke negara lain. Untuk mengurangi dampak negatif asap kebakaran hutan, Reid menyarankan agar orang-orang tetap di dalam rumah dengan jendela dan pintu tertutup, menggunakan masker N95 atau KN95 saat berada di luar, serta menggunakan pembersih udara di dalam ruangan.
Sementara itu, terkait dampak dari bubur penghambat api, Andy Stahl, mantan pegawai Dinas Kehutanan AS, menjelaskan bahwa meskipun bubur ini sebagian besar terdiri dari air, kandungan amonium fosfat di dalamnya bisa berubah menjadi amonia yang sangat beracun bagi ikan jika masuk ke dalam air. Namun, meskipun ada risiko terhadap lingkungan, bahan penghambat api ini belum terbukti menyebabkan dampak kesehatan jangka panjang pada manusia, asalkan tidak langsung terkena saat bubur dijatuhkan dari pesawat.