Menurutnya, AS sudah berulang kali berbicara dengan pejabat senior Rusia memperingatkan soal bahaya uji coba semacam itu. Namun, ia tak menjelaskan lebih rinci apakah ada komunikasi diplomatik secara formal.
Juru bicara Pentagon, John Kirby, juga menyampaikan kekhawatirannya. Menurut dia, hal paling mendesak adalah puing-puing itu sendiri, yang sekarang mengambang di luar angkasa. Puing itu bisa berbahaya, termasuk ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
AS, lanjutnya, mengamati dengan cermat jenis kemampuan yang tampaknya ingin dikembangkan Rusia.
“(itu) dapat menimbulkan ancaman tidak hanya bagi kepentingan keamanan nasional kami, tetapi juga kepentingan keamanan negara-negara penjelajah ruang angkasa lain,” kata Kirby.
Ia menegaskan bahwa AS, ingin melihat norma di ruang angkasa, sehingga dapat digunakan secara bertanggung jawab oleh semua negara yang bepergian ke luar angkasa.
Insiden itu terjadi saat hubungan AS dan Rusia tegang. Para pejabat AS mengerahkan pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina dan bergabung dengan negara-negara Eropa dalam mengungkapkan keprihatinan tentang krisis migran di perbatasan dengan Belarus.
Sejauh ini, hanya segelintir uji coba senjata anti-satelit yang berhasil dilakukan AS, Rusia, China dan India, dilansir dari cnnindonesia.com.