Aulanews.id – Washington, (05/02/2025) Arab Saudi pada hari Rabu menegaskan kembali pendiriannya bahwa mereka tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel tanpa berdirinya negara Palestina yang merdeka, menolak klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Riyadh telah mencabut tuntutan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa posisi kerajaan tetap “teguh dan tak tergoyahkan” menyusul pernyataan Trump selama pertemuan hari Selasa dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
Ketika ditanya apakah Saudi menuntut pembentukan negara Palestina, Trump, yang duduk di samping Netanyahu di Ruang Oval, menjawab: “Tidak.”
“Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa posisi Kerajaan Arab Saudi terhadap pembentukan negara Palestina adalah tegas dan tidak tergoyahkan,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan.
“Yang Mulia Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, Putra Mahkota dan Perdana Menteri, dengan jelas dan tegas menegaskan kembali sikap ini selama pidatonya pada pembukaan sesi pertama periode kesembilan Dewan Syura pada tanggal 18 September 2024.”
Pernyataan itu mengingatkan kembali bahwa putra mahkota menegaskan kembali komitmen kerajaan selama KTT Arab-Islam yang diadakan di Riyadh pada 11 November 2024, yang menekankan perlunya negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967 dan diakhirinya pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
“Kerajaan Arab Saudi menegaskan bahwa posisi teguh ini tidak dapat dinegosiasikan dan tidak dapat dikompromikan. Mencapai perdamaian yang langgeng dan adil tidak mungkin dilakukan tanpa rakyat Palestina memperoleh hak-hak mereka yang sah sesuai dengan resolusi internasional, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya kepada pemerintahan AS sebelumnya dan saat ini,” katanya.
Sumber: Anadolu Ajansi