Aulanews.id – Henti jantung dan serangan jantung merupakan jenis penyakit jantung. Namun, masih banyak orang yang mengira bahwa kedua kondisi medis tersebut sama. Lantas apa perbedaannya? Mari simak penjelasan dokter berikut ini.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Erta Priadi Wirawijaya, SpJP menjelaskan henti jantung merupakan sebuah kondisi di mana jantung secara tiba-tiba berhenti berdetak. Kondisi ini terjadi karena adanya masalah listrik pada jantung yang menyebabkan gangguan irama tidak beraturan.
“Kondisi ini akhirnya membuat jantung tidak bisa memompa darah ke otak, paru-paru atau organ lain,” ucap dr Erta.
“Dalam hitungan detik, seseorang yang akan kehilangan kesadaran tidak bernapas. Tanpa penanganan, kematian bisa terjadi dalam hitungan beberapa menit,” sambungnya.
Sedangkan pada serangan jantung, kondisi ini disebabkan oleh adanya sumbatan arteri koroner sehingga darah yang kaya akan oksigen tidak dapat mencapai otot jantung. Jika aliran darah tidak segera dipulihkan, otot jantung dapat rusak dan mati.
Berbeda dengan henti jantung, proses serangan jantung umumnya tidak langsung membuat pasien meninggal. Adapun gejala yang dialami oleh pasien serangan jantung antara lain nyeri dada hebat, keringat dingin, mual, dan muntah.
“Tapi biasanya ada gejala serangan jantung yang mendahului yaitu bisa muncul itu bisa berlangsung beberapa jam, hari, atau minggu sebelum serangan,” ujarnya.
“Beda dengan henti jantung, biasanya serangan jantung itu tidak membuat jantung berhenti berdetak masih bisa dia memompakan darah tapi semakin lama tidak ditangani bisa semakin besar kerusakannya,” pungkasnya.