Jalur tanah paling selatan di Gaza, Koridor Philadelphia, akan tetap berada di bawah kendali militer Israel, sementara koridor ketiga baru akan dibangun antara Rafah dan Khan Younis dan juga akan dikendalikan oleh Israel.
Namun Netanyahu tidak ingin Israel terbebani dalam mengelola urusan lebih dari dua juta warga sipil yang rencananya akan terusir, ia malah mengusulkan agar otoritas sipil setempat yang mengurusi hal-hal tersebut.
Bagaimana dengan Tepi Barat yang diduduki?
Yah, sebagaimana telah kami sebutkan di atas, rencananya tampaknya ingin menghapus Tepi Barat yang diduduki.
Peta yang diketuk Netanyahu untuk penekanan menunjukkan Tepi Barat telah dianeksasi sepenuhnya ke Israel.
Hal ini terjadi saat serangan Israel terhadap kamp-kamp pengungsi dan kota-kota di Tepi Barat yang diduduki mencapai titik tertingginya, sebuah gambaran dari apa yang mungkin menjadi tujuan akhir Netanyahu.
Mengapa Koridor Philadelphia?
Philadelphia terletak di perbatasan Mesir, dan Netanyahu telah mengklaim bahwa hanya Israel yang dapat mengendalikan penyeberangan perbatasan itu untuk menghentikan Hamas menyelundupkan tawanan yang dimilikinya keluar dari Gaza atau menyelundupkan senjata dan barang selundupan lainnya.
Meskipun ada beberapa pernyataan publik dari orang-orang dalam kabinetnya sendiri dan lembaga keamanan, ia telah menggambarkannya sebagai “landasan” keamanan Israel.
Tetapi para analis yakin fokus Netanyahu pada Koridor Philadelphia memiliki alasan berbeda yakni mencoba menggagalkan perjanjian gencatan senjata.
“Pada dasarnya, itu adalah alasan yang digunakan Netanyahu saat ini,” kata Zachary Lockman, pakar Israel-Palestina di Universitas New York, kepada Al Jazeera.