Selain berani dan berintegritas, lanjut Anies, orang-orang yang akan direkrut masuk ke dalam tim pemberantas mafia daging memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan. “Dan hal yang lebih penting adalah karena mereka (mantan pegawai KPK yang tidak lolos TWK) punya harga diri yang tidak dijual belikan. Insya Allah ini akan menjadi agenda utama kita (jika menang pilpres) menyelesaikan dari hulu sampai hilir. Ini bukan persoalan yang rumit untuk diselesaikan tapi mau ditungguin dan diseriusin atau tidak,” kata Anies.
Anies meminta peternak merumuskan secara lengkap persoalan mereka sesuai dengan visi perubahan yang digagasnya. Mulai hal apa saja dari tata niaga peternakan saat ini yang perlu ditingkatkan, bagian mana yang perlu dikoreksi, kebijakan apa yang harus dihentikan, hingga hal baru apa yang dinginkan para peternak dari negara. “Menyelesaikan ini kami tidak ingin menganggap diri kami menjadi pihak yang lebih tahu. Punya kewenangan bukan berarti lebih punya pengetahuan, karena yang lebih punya pengetahuan adalah pelakunya,” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Capres yang diusung Nasdem, PKS, dan PKB itu yakin penyelesaikan tata niaga peternakan oleh pemerintah akan membuat lebih banyak anak-anak muda tertarik pada sektor peternakan. “Kami melihat industri pangan akan terus berkembang, karena selama ada umat manusia maka pangan akan terus dibutuhkan. Anak muda yang mau bikin usaha kafe dan restoran ya butuhnya ayam dan daging dari peternak. Karena itu pemerintah harus memberikan kemudahan dan memastikan industri peternakan berkembang sehingga anak-anak muda tertarik,” pungkas Anies. (vin)