AulaNews.id – BRUSSELS, 25 Maret – Sekelompok negara Uni Eropa yang dipimpin oleh Austria menyerukan revisi mendesak terhadap undang-undang anti-deforestasi di blok tersebut yang akan mulai berlaku pada akhir tahun ini, dengan mengatakan bahwa undang-undang tersebut dapat merugikan petani Eropa, menurut sebuah laporan. dokumen ditinjau oleh Reuters pada hari Senin.
Dilansir dari berita Reuters yang diterbitkan pada 26 Maret 2024, undang-undang Uni Eropa bertujuan untuk menghilangkan deforestasi dari rantai pasokan daging sapi, kedelai, dan produk pertanian lainnya yang dijual di Eropa, sehingga konsumen Eropa tidak berkontribusi terhadap perusakan hutan global mulai dari Amazon hingga Asia Tenggara.
Aturan-aturan tersebut juga berlaku bagi para petani di Eropa, yang akan dilarang mengekspor produk yang dibudidayakan di hutan yang gundul atau terdegradasi.
“Tujuan keseluruhan yang disepakati untuk mengatasi deforestasi di negara-negara ketiga tidak boleh merugikan perekonomian Eropa, khususnya sektor pertanian dan kehutanan Eropa,” kata dokumen tersebut, yang juga ditandatangani oleh Finlandia, Italia, Polandia, Slovakia, Slovenia, dan Swedia.
Para pemimpin Uni Eropa dalam beberapa pekan terakhir telah melunakkan sejumlah kebijakan lingkungan hidup dalam upaya meredam protes berbulan-bulan yang dilakukan para petani yang marah, beberapa di antaranya mengkritik kebijakan ramah lingkungan yang dikeluarkan Uni Eropa sebagai kebijakan yang berlebihan.
Para menteri pertanian negara-negara Uni Eropa akan membahas dokumen tersebut pada pertemuan di Brussels pada hari Selasa.
Dalam dokumen tersebut, negara-negara Uni Eropa mengatakan bahwa produsen di negara-negara berisiko rendah – sebuah kategori yang mungkin mencakup banyak anggota Uni Eropa – harus dikecualikan dari persyaratan tersebut, sementara beban untuk mensertifikasi produk sebagai produk bebas deforestasi harus “dikurangi secara drastis” di dalam Uni Eropa.