Aulanews.id – Hutan hujan Amazon, yang disebut sebagai salah satu ekosistem paling vital di dunia, menyimpan berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Selain itu, hutan ini berperan penting dalam mengendalikan perubahan iklim dengan menyerap karbon dan mengatur suhu serta curah hujan baik secara regional maupun global.
Namun, hutan ini kini menghadapi ancaman serius dari kekeringan, cuaca ekstrem, dan deforestasi. dilansir dari phys (17/08/2024)
Ketika pohon-pohon di Amazon mati akibat kekeringan, mereka tidak lagi dapat menyerap karbon. Sebaliknya, ketika pohon-pohon tersebut membusuk, mereka justru melepaskan karbon ke atmosfer, yang bisa memperburuk perubahan iklim. Dengan demikian, hutan hujan Amazon berpotensi berubah dari penyerap karbon menjadi sumber karbon.
Dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal *Earth’s Future*, peneliti Yitong Yao dan timnya memanfaatkan model canggih bernama ORCHIDEE-CAN-NHA untuk memahami dampak kekeringan terhadap hutan Amazon. Model ini mensimulasikan bagaimana kematian pohon dan pertumbuhan kembali terjadi dalam kondisi kekeringan.
Peneliti menggunakan data historis dari kekeringan sebelumnya untuk mengkalibrasi model dan memproyeksikan perubahan hingga tahun 2100.
Studi ini menggabungkan model tersebut dengan empat skenario iklim yang berbeda untuk memprediksi pergerakan karbon dan kehilangan pohon. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun masing-masing model iklim memberikan hasil yang berbeda dalam hal pembasahan dan pengeringan, semua sepakat bahwa pemanasan global akan berlanjut, terutama di bagian timur laut hutan Amazon.
Mengetahui wilayah mana di Amazon yang paling berisiko mengalami kekeringan dan kematian pohon sangat penting untuk memahami keseimbangan karbon di hutan tersebut. Penelitian ini memberikan informasi berharga tentang bagaimana melindungi ekosistem Amazon yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.