Dalam hal ini penggunaan biomassa dalam PLTU menggunakan teknologi co-firing menjadi fokus EPI dalam memastikan pasokan biomassa untuk PLTU aman. Pada tahun 2025 mendatang PLN membutuhkan pasokan biomassa sebanyak 10,2 juta ton untuk 52 PLTU. Untuk itu, EPI menjamin pasokan dengan memastikan dari hulu hingga hilir pengelolaan biomassa ini.
“Kami bekerja sama dengan BUMN maupun industri hutan energi untuk menjamin pasokan biomassa ini. Bahkan kami juga melibatkan masyarakat untuk bisa turut berkontribusi dalam memasok biomassa,” ujar Iwan.
Pada tahun ini saja misalnya, kebutuhan biomassa 34 PLTU sebanyak 1,08 juta ton di mana 100 persen produksi dari biomassa ini dipasok dari masyarakat melalui UMKM binaan PLN maupun kerja sama dengan Pemda dan Pemkot untuk mengolah limbah biomassa menjadi bahan baku co-firing.
“Banyak pasokan biomassa yang kami dapatkan dari masyarakat. Ada limbah pertanian dan perkebunan, limbah hutan masyarakat yang sisa penebangan maupun panennya kami kumpulkan menjadi bahan baku biomassa. Kita ciptakan ekonomi kerakyatan, jadi diharapkan masyarakat Indonesia menjadi makmur di sektor biomassa,” ujar Iwan.
Iwan berharap berbagai upaya yang dilakukan EPI ke depan mampu memberikan multiplier effect tak hanya bagi perusahaan dan juga holding tetapi juga untuk masyarakat. Dengan terjaminnya pasokan energi primer, maka operasional pembangkit menjadi lebih aman dan mampu mengalirkan listrik yang andal untuk masyarakat.
Sekilas Tentang PLN
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk Solusi Energi. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore. (Adv)