Aulanews.id.Lumajang. Pada minggu pagi (10/4/2022) bertempat di areal relokasi Erupsi Semeru di desa Sumbermujur, kecamatan Candipuro, kabupaten Lumajang, Koordinator Nasional Jaringan GUSDURian Alissa Wahid meresmikan Hunian Sementara (Huntara) yang dibangun oleh GUSDURian Peduli yang ditandai dengan pemotongan pita.
Dalam acara tersebut, putri sulung presiden republik Indonesia keempat ini didampingi oleh ketua GUSDURian Peduli A’ak Abdullah Al-Kudus dan Yuska Harimurti, Direktur Pusat Studi dan Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno, Ketua PBNU Savic Ali, dan disaksikan oleh puluhan relawan GUSDURian Peduli, relawan LPBI NU kabupaten Lumajang dan beberapa orang warga.
Dalam sambutanya, Alissa Wahid menyampaikan rasa terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua relawan GUSDURian Peduli yang sudah empat bulan ini berkhidmad membantu warga terdampak erupsi Semeru dengan tulus ikhlas termasuk telah membangun Huntara. Perempuan yang juga menjadi salahsatu ketua di PBNU ini berharap agar Huntara yang sudah dibangun ini bisa segera ditempati oleh penyintas.
Senada dengan Alissa Wahid, Direktur Pusat Studi dan Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno, menyayangkan kebijakan pemerintah Kabupaten Lumajang yang belum membolehkan para penyintas untuk menempati Huntara yang sudah selesai dibangun oleh NGO. “Gerak cepat Pemkab Lumajang dalam membangun huntap, dan semangat lembaga kemanusiaan untuk mewujudkan hutara, sayangnya belum diikuti oleh regulasi penempatan yang baik. Sudah sewajarnya bila penyintas segera diijinkan menempati huntara tersebut” tegasnya.