Berdasarkan data BPJPH, tercatat selama 3 tahun terakhir hingga 20 September 2024 tercatat sebanyak 364.094 sertifikat halal telah terbit dari 263.706 pelaku usaha di jatim menjadikan Jatim masuk dalam 3 besar nasional. “Saat ini 3 besar, maka kami ingin pastikan Jatim harus menjadi nomor satu,” tegasnya.
Lebih lanjut, dalam laporan State of The Global Islamic Economy (SGIE) 2023/2024 disebutkan impor produk halal negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang mencakup sektor halal berupa makanan, minuman, fashion, farmasi dan kosmetik mencapai nilai USD 359 miliar di tahun 2022. “Angka ini diperkirakan akan tumbuh di level 7,6 persen CAGR menjadi USD 492 miliar pada 2027,” jelasnya.
Adapun Pj Gubernur Adhy menyerahkan sertifikat dan fasilitas kepada penerima halal, fasilitas HACCP serta bantuan dari Baznas berupa rombong senilai Rp 5.000.000 dan bantuan modal usaha senilai Rp 1.500.000. (*)