Alasan Peneliti Jepang Mengandalkan Kabel Bawah Laut untuk Peringatan Tsunami

Aulanews.id – Ketika gempa bumi dahsyat melanda lepas pantai Semenanjung Kii, penduduk Hiro tidak mempunyai peringatan melalui telepon pintar atau pengeras suara untuk memperingatkan mereka tentang derasnya air yang mengalir ke arah pantai.

Mereka bahkan tidak memiliki senter untuk mengarahkan jalan mereka dalam cahaya yang memudar. Sebaliknya, mereka memiliki berkas padi.

Pada jam-jam setelah Gempa Bumi Ansei-Nankai berkekuatan 8,5 skala Richter pada 24 Desember 1854, Hamaguchi Goryo, seorang pemimpin desa di wilayah yang sekarang disebut Hirogawa, Prefektur Wakayama, menyadari bahwa penduduk desa perlu segera mengungsi ke dataran tinggi dan memerintahkan agar berkas padi dibakar untuk menerangi jalan setapak di lereng bukit.

Baca Juga:  Gunung Semeru Erupsi Akibatkan Hujan Abu Vulkanik dan Kerikil

Berkat pemikiran cepat Hamaguchi, 97% penduduk desa berhasil diselamatkan. Ia kemudian memainkan peran penting dalam membangun kembali desa dan melindunginya dari bencana di masa mendatang.

Saat ini, sebuah pusat pendidikan tsunami dan museum yang didedikasikan untuk kehidupan Hamaguchi berdiri di lokasi bekas kediamannya dan, menurut Direktur museum Kouichi Sakiyama, ia tetap menjadi sosok yang sangat dihormati oleh penduduk kota 120 tahun setelah kematiannya.

Di Jepang, peringatan tsunami dan rencana evakuasi telah maju pesat sejak kepahlawanan Hamaguchi.

Perairan di sekitar negara yang rawan bencana itu sekarang dilengkapi dengan seismometer dasar laut dan pengukur tekanan yang dapat mendeteksi dan menyampaikan informasi tentang gempa bumi dan tsunami dengan lebih cepat dan lebih akurat daripada sebelumnya.

Baca Juga:  Kondisi Jembatan Gladak Perak Setelah di Terjang Lahar Gunung Semeru

Namun, masih ada kesenjangan dan para ilmuwan terus mencari cara baru untuk meningkatkan sistem peringatan tsunami dan pada akhirnya menyelamatkan nyawa. Bagi sebagian orang, termasuk para peneliti di Badan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan-Bumi Jepang (JAMSTEC), komponen utama peningkatan tersebut mungkin sudah ada di dasar laut dalam bentuk kabel komunikasi bawah laut.

Aulanews.id – Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, tewas saat melakukan protes terhadap pemukiman ilegal yang dilakukan oleh pasukan Israel pada hari Jumat. Laporan otopsi terhadap Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis Turki-Amerika,...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist