Khatmil Quran Binadhar adalah khataman dengan membaca Mushaf Al-Quran secara langsung. Peserta yang hadir terdiri dari 30 orang dan masing-masing membaca satu juz satu juz. Seluruh juz dibagi habis. Tiap-tiap orang mendapat bagian membaca satu juz secara berurutan dari juz ke-1 sampai dengan juz ke-30.
Berbeda halnya dengan Khatmil Quran Bilghaib. Dimana khataman 30 juz Al-Quran dengan membaca secara tidak langsung. Para huffadz biasanya yang membaca tanpa melihat Mushaf Al-Quran. Sementara peserta lain menyimak dengan atau tanpa memegang Al-Quran.
Ketua DPW NasDem Jawa Timur, Sri Sajekti Sudjunadi, yang telah menginisiasi bersama Gus Mahasin, Kakak Kandung KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, acara Khotmil Quran Binnadhar diatas sebagai tirakat untuk Anies menjadi Presiden 2024.
Bunda Janed –panggilan akrab Sri Sajekti Sudjunadi, sangat yakin berkah Khotmil Quran yang biasa dilakukan setiap mau menggelar hajatan besar partai agar diberi kemudahan, kesuksesan dan kelancaran. Kantor DPW Partai NasDem Jawa Timur lazim menyelenggarakan doa bersama ini dengan mengundang Jam’iyyatul Qurra’ Wal Huffadz.
Sebuah organisasi otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan kumpulan para pembaca dan pengafal Al-Quran yang didirikan oleh KH Wahid Hasyim, ayah Gus Dur, pada 17 Ramadhan 1370 Hijriah atau bertepatan dengan 22 Juni 1951.
Kiai Wahid waktu itu selaku Menteri Agama dari Presiden Soekarnolah yang meresmikan Jam’iyyatul Qurra’ Wal Hufadz ,pada acara buka bersama dan haul masyayikh di kediamannya, Jl Jawa 12 Jakarta.
Ala kulli hal, dua bukti di atas memantapkan NasDem sebagai partai nasionalis religius yang ingin memadu-madankan Keislamaan dan Keindonesiaan sekaligus. Dua sisi yang dikembangkan oleh Surya Paloh sebagai putra Aceh yang dibesarkan dalam tradisi Islam Rahmatan Lil Alamin. Sebuah paham yang membawa misi rahmat bagi alam semesta.
*Penulis adalah Pendiri Eksan Institute