Kelima adalah Hikmah. Makna aslinya adalah “barangsiapa diberikan kebijaksanaan maka dirinya mendapat banyak kebaikan dari Allah SWT”. Belakangan hikmah menjadi ilmu filsafat atau ilmu perbintangan. Pada masa sekarang ahli hikmah dianggap juga ahli perdukunan.
Dari sini kita tahu bahwa, hakikatnya semua pengetahuan itu baik namun karena hanya digunakan untuk mencapai status-status keduniawian, akhirnya mengalami reduksi sehingga merosot dari tujuan untuk mencapai Allah SWT, mendapat ridha Allah SWT. Karena reduksi ini, ilmu-ilmu tersebut selesai sebagai intrumentalis semata, sebagai alat mencapai hasrat duniawi saja.