Aulanews.id, Jeddah – Razia akun media sosial yang masih nekad promosikan haji tanpa tasreh dan visa haji sednag dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi.
Konjen RI Jeddah, Yusron B Ambary menjelaskan, hal ini juga sebagai langkah efektif agar tidak ada jemaah haji non prosedural masuk ke Makkah Jelang puncak haji.
Pengetatan penggunaan visa haji perdana dilakukan tahun ini. “Jadi, memang saat ini pemerintah Arab Saudi sudah melakukan razia ke akun – akun media sosial yang jualan visa haji tanpa antre itu. Dan itu akan ditindak oleh aparat keamanan Arab Saudi,” ujar Yusron di Bandara Jeddah, Kamis (6/6/2024).
Sanksi berat akan diberi oleh pemerintah Arab Saudi kepada jemaah yang masih enggan menerima aturan yang ada.
“Intinya, Arab Saudi akan sangat serius sekali membasmi pelaksanaan haji tanpa non prosedural,” ucap Yusron.
Yusron mengakui saat ini masih banyak pengguna akun media sosial memanfaatkan untuk media promosi. Padahal, pemerintah Indonesia memastikan antrean untuk bisa berhaji sudah sampai 2024.
“Saya tidak terlalu mengikuti masih ada atau tidaknya. Tapi, memang banyak sekali di sosial media berseliweran ya jualan – jualan haji seperti ini. Tapi, ya pemerintah Saudi sudah memantau dan mencatat berbagai akun tiktok itu dan dicatat aparat kepolisian Arab Saudi,” ujar Yusron.
Berbagai pengguna akun media sosial ada yang menetap di Indonesia dan luar negeri. Selain atas nama travel, juga terdapat nama perseorangan.
“Ada yang tinggal di sini, ada yang tinggal di Indonesia. Banyak perorangan juga. Tapi, kami lebih pada menangani korban di sini ya. Tapi, penanganannya akan kita serahkan kepada pusat.