Akselerasi Reformasi Pendidikan Nurul Jadid, Rektor Kunjungi KBRI Beijing

Dewi Avilia, Konselor Urusan Sosial dan Kebudayaan KBRI Beijing, menambahkan bahwa fokus KBRI saat ini adalah memperkuat citra positif dan pariwisata Indonesia. “Salah satu strateginya adalah melalui kerja sama pendidikan. UNUJA diharapkan bisa menjadi pemasok tenaga kerja agar investor China bisa masuk. Program student exchange, misalnya, diharapkan bisa mempromosikan sektor pariwisata Indonesia melalui mahasiswa China,” jelas Dewi.

Pertemuan yang berlangsung pada pukul 14.00 waktu setempat dan berlangsung selama sekitar 60 menit ini diisi dengan diskusi formal namun santai mengenai berbagai topik, termasuk pengembangan corporate university, investasi dan bisnis untuk pengembangan, serta research and development untuk industri.

Dengan kunjungan ini, UNUJA berharap dapat membuka akses yang lebih luas ke Tiongkok, mengembangkan program-program akademik dan penelitian yang lebih berkualitas, serta meningkatkan reputasi internasional universitas. Kerja sama dengan Tiongkok diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong utama dalam akselerasi reformasi pendidikan di UNUJA, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing global dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Baca Juga:  Hongaria akan meratifikasi aksesi Swedia terhadap NATO, dan berhasil mengatasi rintangan terakhir

Rektor KH. Abd Hamid Wahid optimis bahwa langkah ini akan membawa banyak manfaat bagi UNUJA. “Kami percaya bahwa dengan kerja sama ini, UNUJA dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Selain itu, badan tersebut mengumumkan bahwa mereka meminta bantuan Distrik Manajemen Kualitas Udara Pantai Selatan untuk memperluas upaya pemantauannya. Sebuah van pemantau udara bergerak dikerahkan di lembah sungai pada hari...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist