Selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mereka tetap sibuk berlatih secara tertutup. Beberapa klub lain bahkan harus meliburkan skuadnya selama satu bulan penuh karena tak bisa menggelar latihan rutin.
Plus, empat pemain asing mereka juga sudah tiba jauh-jauh hari sebelum kompetisi akhirnya benar-benar digelar. Tetapi Aji Santoso merasa hal tersebut belum cukup.
“Ini yang dikatakan banyak pelatih setelah hampir dua tahun tidak kompetisi. Mereka masih memerlukan sentuhan dan pola permainan. Pada pertandingan keempat kita sudah mulai menemukan pola permainan. Semoga di pertandingan-pertandingan ke depan akan jauh lebih bagus lagi,” ujarnya penuh rasa optimis.
Walaupun situasi Aji Santoso dan Persebaya Surabaya tengah sulit, manajemen tetap mau mendukung mereka. Beberapa teguran akhirnya menyadarkan mereka untuk bisa berbuat lebih baik lagi.
“Semenjak ketika selesai lawan PSM dan lawan Bhayangkara FC, saya bersama tim pelatih juga manajemen terutama Pak Candra sudah memberikan motivasike pemain. Itu terlihat ketika mereka bertandin,” terangnya.
Tetapi Aji menganggap tak akan ada perubahan signifikan bila keinginan berubah tak datang dari sang pemain itu sendiri. Dia pun menuntut timnya untuk segera kembali ke bentuk permainan terbaiknya.
“Kembali lagi, mau pemain sebagus apapun kalau tidak ada keinginan hasilnya tidak akan maksimal. Tetapi saya melihat Persebaya sudah menemukan bentuk permainan terbaiknya,” ujarnya, dikutip dari bola.com