Empat Grand Strategy Kembangan Bisnis Ala Bos Bank Banten (BEKS)

Aulanews.id – Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin dalam wawancara dengan Bisnis Indonesia. Dia menuturkan yang pertama adalah pengembangan sumber insan. Agus mengatakan pengembangan modal insani dapat diistilahkan sebagai man behind the gun.

“Di mana sebagus apapun senjatanya namun jika manusia di belakangnya tidak bisa, ya bisa gagal. Maka kami pun memastikan setiap karyawan bank Banten mempunyai KPI yang jelas dan kami akan menyankinkan masyarakat untuk percaya kepada Bank Banten,” ujar Agus pada Rabu (6/10/2021).

Ia pun menambahkan Bank Banten mempunyai budaya baru yaitu TRUST (Think different, Reliable, Universe, Sustainable, Track).

Kedua, penguatan dalam modal dan likuiditas. Agus pun menjelaskan Bank Banten sebagai bank daerah mempunyai captive market yang jelas yaitu 78.000 Aparatur Sipil Negara (APN).

“Kekuatan kami di captive market yang jelas. Maka dari itu kami akan memperkuat captive market dengan membangun ekosistem keuangan daerah. Kami juga akan lakukan sinergitas sehingga seluruh potensi provinsi Banten bisa menjadi daya dorong dan kemajuan bank Banten,” jelasnya.

Ketiga, penyalarasan model bisnis. Sebagai bank yang ingin memasuki ranah digital, BEKS optimistis akan lebih baik dibandingkan dengan bank lain, terutama bank digital yang saat ini sedang banyak bermunculan, dikarenakan adanya captive market tersendiri dan dana dari APBD Provinsi Banten dan kabupaten/kota, yang jika digabungkan menjadi senilai Rp40 triliun hingga Rp50 triliun.

“Nah, itulah captive market kami, sudah ada angkanya. Tinggal bagaimana kami penyalarasan model bisnis kami sehingga ASN, pensiunan, dan UMKM dan provinsi Banten bisa terbantu,” ungkapnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menerima kunjungan Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Jumat...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist