Aulanews.id – Penutupan Bandara Wonopito, Lewoleba di Pulau Lembata, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur diakibatkan terkena imbas dari erupsi Gunung Ile Lewotolok.
“Penutupan bandar udara adalah dampak dari erupsi dan aktivitas Gunung Ile Lewotolok. Sebagai informasi penting, material abu vulkanik (volcanic ash) dapat merusak pesawat udara, sehingga membahayakan penerbangan,” kata Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, Selasa (5/10).
Danang menyatakan penutupan dari, bandara itu menyebabkan maskapai Wings Air membatalkan layanan penerbangan dengan nomor nomor IW-1994 Kupang – Lewoleba dan penerbangan nomor IW-1995 Lewoleba – Kupang.
Ia menyebut kondisi terganggunya operasional dari akibat gunung meletus termasuk force majeure yaitu keadaan yang terjadi di luar kemampuan sumber daya manusia dan perusahaan.
“Wings Air selalu memprioritaskan aspek keselamatan dan keamanan sehingga dampak yang kemungkinan timbul dari kondisi tersebut dapat diminimalisir dan diantisipasi sedini mungkin (lebih awal),” ucapnya.
Terkait itu, ia menyatakan, bahwa pihaknya memberikan solusi kepada seluruh pelanggan yang terkena dampak. Solusi itu, kata Danang, antara lain penjadwalan ulang keberangkatan di hari berikutnya (reschedule) dan melakukan pengembalian dana (refund) sesuai aturan yang berlaku.
“Operasional penerbangan Wings Air akan menyesuaikan (melayani atau terbang kembali) menurut keputusan otoritas bandar udara dan bandar udara tujuan dinyatakan aman untuk lepas landas serta mendarat (safe for flight),” ujar dia.
Subkoordinator Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur Indonesia, PVMBG Devy Kamil Syahbana menyebut Gunung Ile Lewotolok di Pulau Lembata sedang dalam fase erupsi sejak 27 November 2020 atau sudah hampir satu tahun.