Prabowo Tak Hadir Dalam Rapat Komisi I DPR

Aulanews.id – Rapat penetapan anggaran pertahanan tahun anggaran 2022 di Komisi I DPR diwarnai interupsi. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak hadir dalam rapat tersebut.

Anggota Komisi I Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin awalnya menyoroti surat dari Panglima TNI yang mengutus Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Letjen Joni Supriyanto. Menurutnya, rapat kali ini diadakan untuk menetapkan anggaran pertahanan, namun Panglima asal menunjuk penggantinya untuk mewakili hadir di Komisi I.

“Dengan segala hormat, sebetulnya surat Panglima ini perlu dikoreksi untuk urusan-urusan anggaran dan final membuat keputusan dalam bentuk transkrip kesimpulan Komisi I dengan pemerintah, artinya ini kepentingan negara, Panglima TNI tidak bisa asal menunjuk saja,” kata Hasanuddin dalam rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/9).

Menurutnya, rapat kali ini wajib dihadiri langsung oleh Panglima Hadi Tjahjanto. Sebab, kata dia, dalam rapat ini akan dibuat draf anggaran untuk dilaporkan ke Badan Anggaran (Banggar) dan hari terakhir untuk membuat kesimpulan mengenai anggaran pertahanan.

Senada dengan Hasanuddin, anggota Komisi I Fraksi Demokrat, Syarief Hasan menilai rapat pengambilan keputusan masalah anggaran pertahanan yang tidak dihadiri oleh Menhan dan Panglima baru pertama kali terjadi.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto tidak hadir saat rapat bersama Komisi I DPR RI

“Saya melihat bahwa ini preseden yang pertama terjadi, sementara yang dibahas di Komisi I adalah salah satu sangat strategis untuk kepentingan bangsa dan negara,” tutur Syarief.

Dalam rapat kali ini, Prabowo diwakili oleh Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra. Sementara, Panglima TNI diwakili oleh Kabais Letjen Joni Supriyanto bersama dengan para Asisten Perencana (Asrena) dari masing-masing matra.

Dalam kesempatan itu, Wamenhan Herindra buka suara soal kehadiran Asrena dari masing-masing matra. Menurutnya, kehadiran Asrena, bukan kepala staf, merujuk undangan rapat dari Komisi I.

“Sesuai dengan undangan yang dikirim ke kami di sini yang diundang Menhan, Panglima TNI, kemudian tidak diundang Kepala Staf. Di sini hanya menyampaikan Panglima TNI hanya mengikutkan Asrena Kasad, Asrena Kasau, dan Asrena Kasal. Jadi di sini Kepala Staf tidak diundang,” ujar Herindra.

Menanggapi hal itu, TB Hasanuddin menilai ada yang salah dari undangan tersebut. Menurutnya, undangan tersebut tidak sesuai dengan kebiasaan.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist