Arwana Jaya dan Onic Sport Juarai Indonesia Pingpong League 2024

 

Babak final kategori putri berlangsung sengit. Arwana berhasil unggul dua partai sekaligus sebelum Onic memperkecil ketinggalan jadi 1-2 di partai ketiga. Tunggal putri Arwana Jaya Mira Fitria memastikan kemenangan 3-1 usai mengalahkan Almaira Nebuchadnezzar di partai keempat.

 

“Kunci kemenangan itu latihan dan kedisiplinan ya, apalagi di pertandingan kali itu mental yang diuji. Jadi kayak semuanya agak lumayan bagi kami. Cuma satu sisi, kami memang berlatih keras. Dari situ, ibarat latihan dianggap pertandingan, pertandingan dianggap latihan, jadi supaya bisa menikmati permainan,” kata atlet Arwana, Desi Ramadanti.

 

Desi mengaku, atmosfer pertandingan di IPL 2024 berbeda karena menggunakan format kompetisi. Selain itu, desain lapangan yang dikemas secara artistik membuat suasana berbeda. “Menurut saya IPL ini mewah sekali. Event sekelas PON (Pekan Olahraga Nasional) saja tak semewah itu. Saya sendiri syok pas main bingung cuma ngatasi itu harus cepat adaptasi, dan fokus bagaimana cara mengalahkan lawan dan mengendalikan diri. Lalu tim saya ajak cari menang juga,” imbuhnya.

 

Duel kategori putra tak kalah seru, dimana Onic Sport meraih kemenangan telak 3-0 atas Arwana Jaya. Sebelumnya, Onic menyingkirkan Jasa Raharja Putera di semifinal. “Kuncinya banyak latihan dan disiplin, mungkin itu yang bisa membuat kami juara. Selain itu, IPL kan baru pertama kali dan rasanya megah, persaingan ketat dan seimbang semuanya,” kata Naufal Junindra, atlet Onic Sport.

 

Ajang IPL 2024 memulai musim pertama dengan empat seri kompetisi yang diikuti 27 tim dari berbagai klub tenis meja di Tanah Air. Delapan tim terbaik yang terdiri dari empat kategori putra dan putri berhak melaju ke babak grand final.

 

Pada musim 2025, jumlah tim atau yang ikut berkompetisi kemungkinan bakal bertambah banyak karena sudah ada tim-tim baru yang mendaftarkan diri menjadi peserta liga.

 

Ketua IPL 2024 Letjen TNI Saleh Mustafa mengungkapkan, IPL mengadopsi sistem kompetisi yang banyak diterapkan negara-negara Eropa. Tujuannya demi melatih mental atlet menuju ajang internasional. “Saya menangkap satu semangat yang luar biasa ya. Jadi kita belajar untuk memberi suatu tampilan pertandingan yang mengikuti level internasional. Tujuannya agar suasana pertandingan internasional itu juga bisa dirasakan pemain,” kata Saleh Mustafa.(Vin)

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist