Singkat Berita Dunia: Kematian dan cedera meningkat di Ukraina, pengungsi dari Sudan, respons gempa Vanuatu

Aulanews.id – Pada bulan Oktober dan November saja, terdapat lebih dari 2.180 warga sipil yang tewas dan terluka, sementara hampir 40.000 orang terpaksa mengungsi akibat pertempuran di daerah garis depan di Donetsk dan Kharkiv, menurut kantor koordinasi bantuan PBB, OCHA.

Sementara itu, Misi Pemantau Hak Asasi Manusia PBB ke Ukraina telah menyoroti peningkatan korban sipil akibat bom luncur udara di pusat kota padat penduduk, termasuk di Kharkiv, Sumy dan Zaporizhzhia.

Bom luncur yang mematikanDalam satu serangan pada tanggal 7 November, bom luncur di Zaporizhzhia “menewaskan sedikitnya sembilan warga sipil dan melukai 42 orang, menyebabkan kerusakan parah pada pusat onkologi tempat pasien kanker menjalani kemoterapi”, kata misi tersebut.

Dicatat bahwa wilayah Odessa di Ukraina selatan juga mengalami peningkatan serangan Rusia sejak Oktober yang berdampak pada pekerja pelabuhan dan awak kapal.

Di wilayah Kherson, serangan pesawat tak berawak telah membunuh dan melukai warga sipil “hampir setiap hari, terhitung hampir setengah dari korban sipil” di sana bulan lalu.

Awal pekan ini, PBB dan mitra bantuannya mengirimkan 13 ton perlengkapan kebersihan, medis, dan perlengkapan lainnya untuk masyarakat di desa-desa garis depan di wilayah Donetsk.

Penyelidik hak asasi manusia mendengar kesaksian mengerikan dari pengungsi Sudan di Uganda

Pengungsi Sudan di Uganda telah menyampaikan kisah menyedihkan mengenai konflik yang sedang berlangsung di Sudan kepada Misi Pencari Fakta Internasional PBB yang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di negara tersebut.

Misi tersebut, yang mengunjungi Uganda dari tanggal 1 hingga 18 Desember, bertemu dengan sekitar 200 pengungsi dari berbagai negara bagian di Sudan, menyoroti dampak parah konflik terhadap warga sipil.

Mohamed Chande Othman, ketua Misi Pencari Fakta, menyatakan keprihatinan atas kondisi mengerikan yang dihadapi jutaan pengungsi Sudan yang terjebak di kamp-kamp.

“Mereka tidak punya penghasilan atau pekerjaan sambil menunggu mati-matian untuk bisa kembali ke negara asalnya,” ujarnya.

Selama kunjungan mereka ke Kiryandongo, Uganda, yang menampung lebih dari 50.000 pengungsi, para ahli bertemu dengan pengungsi dari Khartoum, Blue Nile, Darfur, Gezira, Kordofan, dan White Nile.

Dampak yang sangat burukMereka mendokumentasikan dampak buruk konflik tersebut, termasuk pengepungan El Fasher di Darfur Utara, yang menyebabkan kehancuran luas, pembunuhan, dan kekerasan seksual.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist