“Ada sekolah-sekolah yang favorit itu terus diserbu oleh masyarakat. Sedangkan sekolah-sekolah yang tidak favorit tetap sedikit peminatnya. Meskipun misalnya, anak itu tinggal di sebelahnya, tapi mereka berusaha untuk masuk ke sekolah favorit,” katanya, Selasa (17/12/2024).
Kondisi tersebut, kata dia, menunjukkan jika masih ada ketimpangan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
Jika dilihat dari prinsip keadilan sosial, ia menyebut bahwa sistem zonasi sudah cukup bagus. Namun, dalam pelaksanaannya masih belum maksimal. Sehingga menurutnya, yang utama harus diperbaiki adalah kualitas pendidikan.
“Kalau tidak dilakukan oleh negara atau oleh pemerintah, ketimpangan itu terus terjadi,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa ke depan butuh sistem pendidikan yang bisa menerima semua anak dengan berbagai karakteristik, seperti dari kalangan minoritas hingga masyarakat tidak mampu.
“Diberi ruang dan kesempatan untuk sekolah di semua sekolah yang sistem pendidikannya adalah inklusi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan agar pemerintah selain memperhatikan sekolah negeri juga harus memberi support pada sekolah swasta, agar bisa juga meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut dan bisa menampung siswa dari berbagai kalangan.
“Jadi tidak ada yang namanya sekolah swasta jalan sendiri, terus tidak ada lagi mereka yang kaya ya yang kaya, yang gurem tetap gurem dan menerima murid yang tidak berkualitas. Saya rasa itu tidak adil,” katanya.
Untuk memaksimalkan upaya tersebut, ia menegaskan pentingnya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) punya data valid terkait dengan kondisi sekolah-sekolah, dari negeri hingga swasta, agar perbaikan bisa dilakukan dengan optimal.
“Kalau data itu ada, kebijakan itu mudah untuk bisa ditentukan. Misalnya, yang harus didahulukan adalah sekolah yang masih membutuhkan perhatian. Terus sekolah yang mungkin dianggap sudah mapan itu dipantau. Yang penting menyamakan kondisi dulu,” jelasnya.
Tuti yakin, jika hal tersebut bisa dilaksanakan dengan baik, maka ke depan sekolah akan memiliki kualitas yang bagus dan merata. Dengan begitu, siswa-siswa tidak akan bingung mau sekolah di mana dan tidak ada segelintir sekolah jadi rebutan.