Aulanews.id – Aksi dekade baru yang dimulai pada bulan Januari, akan melanjutkan kemajuan yang telah dicapai selama 10 tahun terakhir dalam memajukan hak asasi manusia diaspora di seluruh dunia.
“Keadilan ras menuntut tindakan kolektif,” kata Tuan Türk.
“Untuk menjamin hak penuh dan kebebasan orang-orang keturunan Afrika, negara dan kita semua harus secara efektif menghadapi warisan perbudakan dan kolonialisme, membongkar rasisme sistemik dan memberikan keadilan reparatif. Kita memerlukan tindakan berani untuk mewujudkan perubahan nyata,” tambah Komisaris Tinggi.
Sebagai koordinator Dekade Internasional, beliau mengatakan tujuan penting lainnya adalah penjabaran dan adopsi rancangan deklarasi PBB tentang penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia keturunan Afrika.
Negara-negara mengubah arahSelama sepuluh tahun pertama aksi – meskipun terdapat tantangan yang terus-menerus – lebih dari 30 negara mengubah undang-undang dan kebijakan mereka untuk mengatasi diskriminasi rasial dan mengatasi masalah-masalah spesifik yang dihadapi oleh orang-orang keturunan Afrika – dalam beberapa kasus untuk pertama kalinya.
Hal ini termasuk pembentukan Forum Permanen Masyarakat Keturunan Afrika, serta Hari Internasional untuk merayakan kontribusi diaspora, termasuk perempuan dan anak perempuan.
Kepemimpinan yang kuat, kemauan politik dan peningkatan sumber daya keuangan dan manusia sangat penting untuk mencapai tujuan akhir berupa pengakuan, keadilan dan pembangunan bagi masyarakat keturunan Afrika.
Penting juga untuk memastikan partisipasi mereka yang berarti dalam kebijakan dan keputusan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Afrika.
Kantor hak asasi manusia PBB, OHCHR, akan terus berupaya untuk mendorong tindakan konkrit dan bermakna, termasuk dukungan terhadap Agenda Komisaris Tinggi menuju perubahan transformatif untuk keadilan dan kesetaraan ras, serta delapan mekanisme anti-rasisme hak asasi manusia PBB.
