Menag Nassaruddin Umar sampaiakan program ini bisa mengembangkan potensi menjadi ulama berkelas internasional.
Program ini dirancang untuk mencetak ulama yang tidak hanya memiliki pemahaman mendalam tentang agama, tetapi juga memiliki wawasan global.
Peserta program akan mendapatkan pendidikan formal hingga jenjang magister atau doktoral, dilengkapi dengan pengalaman short course di negara-negara terkemuka seperti Amerika Serikat, Al-Azhar University di Mesir, Maroko, dan lainnya.
Bayangkan pengalaman belajar langsung di pusat-pusat peradaban Islam dunia!
“Para penerima beasiswa ini menjalani short course selama 6 bulan di Amerika, 6 bulan di Al-Azhar, 6 bulan di Maroko, atau 3 bulan di Mesir. Ini adalah peluang luar biasa untuk menimba ilmu sekaligus memperluas jejaring internasional,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Program ini dirancang untuk mencetak ulama yang tidak hanya memiliki pemahaman mendalam tentang agama, tetapi juga memiliki wawasan global.
Peserta program akan mendapatkan pendidikan formal hingga jenjang magister atau doktoral, dilengkapi dengan pengalaman short course di negara-negara terkemuka seperti Amerika Serikat, Al-Azhar University di Mesir, Maroko, dan lainnya.
Bayangkan pengalaman belajar langsung di pusat-pusat peradaban Islam dunia!
“Para penerima beasiswa ini menjalani short course selama 6 bulan di Amerika, 6 bulan di Al-Azhar, 6 bulan di Maroko, atau 3 bulan di Mesir. Ini adalah peluang luar biasa untuk menimba ilmu sekaligus memperluas jejaring internasional,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Tidak hanya pendidikan berkualitas, lulusan program PKU-PKUP juga sangat diminati oleh berbagai negara.
Menteri Agama mengungkapkan bahwa banyak negara, termasuk Korea Selatan, Kanada, dan Jepang, telah mengajukan permintaan untuk lulusan program ini.
Bahkan, beberapa alumni ditawarkan untuk menjadi imam besar di negara-negara tersebut dengan fasilitas luar biasa.
“Jepang meminta 30 alumni untuk bertugas selama bulan Ramadan, sementara Kanada bahkan menawarkan kewarganegaraan bagi lulusan yang bersedia menjadi imam di sana,” ungkap Menag.
Selain itu, di Amerika Serikat, alumni program ini menjadi sorotan masyarakat dan kerap mendapatkan undangan untuk memberikan ceramah serta pencerahan.
Pengakuan internasional ini menunjukkan betapa pentingnya peran ulama yang berwawasan global.
Program ini terbuka bagi generasi muda Indonesia yang ingin mengabdikan diri sebagai ulama dengan standar internasional.