Aulanews.id – Utusan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Suriah, Geir Pedersen, tiba di sana seminggu setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan oleh pasukan pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTC).
Menanggapi pertanyaan pers saat kedatangannya, Pedersen mencatat perubahan “besar” sejak jatuhnya rezim Assad.
“Perubahan ini sendiri menimbulkan harapan besar, namun kita semua tahu bahwa masih banyak tantangan yang menghadang. Jadi kita harus memperbaikinya dari awal,” ujarnya.
Dia menganggap perlu untuk meluncurkan proses politik yang mencakup seluruh warga Suriah dan “tentunya harus dipimpin oleh warga Suriah sendiri.”
Baca transkrip lengkap pertemuan pers tersebut Di Sini.Pelayanan, ketertiban umum dan keamananTantangan kedua adalah memastikan lembaga-lembaga negara tetap beroperasi, katanya, dengan pemberian layanan, ketertiban umum, dan keamanan sebagai hal yang “sangat penting”.
Mengenai krisis kemanusiaan, ia mengatakan perlunya memastikan bahwa Suriah menerima “peningkatan bantuan kemanusiaan segera” bagi masyarakat dan semua pengungsi yang ingin kembali.
“Ini sangat penting,” tegasnya.
Warga Suriah merayakan jatuhnya rezim Assad pekan lalu dengan berkumpul di Lapangan Umayyah di ibu kota Damaskus.
Akhiri impunitas dan dorong perekonomianMengenai masalah pemulihan ekonomi, katanya “kita perlu memastikan bahwa masalah ini diselesaikan dengan cepat.”
“Kami berharap sanksi dapat segera diakhiri, sehingga kita dapat benar-benar melihat upaya untuk melakukan rekonstruksi Suriah.”
Ia juga menilai perlunya keadilan ditegakkan. Dia mengatakan, pelaku kejahatan di seluruh negeri harus dimintai pertanggungjawaban.
“Kita harus memastikan bahwa hal ini terjadi melalui sistem peradilan yang kredibel, dan kita tidak akan melihat adanya balas dendam,” kata Pedersen.
Baca berita terbaru tentang Suriah dan Timur Tengah Di Sini.