Aulanews.id – Platform Koordinasi Antar-Lembaga Regional untuk Pengungsi dan Migran dari Venezuela (R4V), yang dipimpin bersama oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengumumkan rencana respons regional tahun 2025-2026 untuk mendukung lebih dari 2,3 juta individu yang rentan, termasuk komunitas tuan rumah, di 17 negara.
“Integrasi pengungsi dan migran sangat penting untuk membangun masyarakat yang inklusif dan tangguh,” kata Eduardo Stein, Perwakilan Khusus Gabungan UNHCR-IOM untuk Pengungsi dan Migran dari Venezuela.
“Ketika para migran dan pengungsi diberdayakan untuk berkontribusi penuh terhadap komunitas mereka, mereka memperkaya tatanan sosial sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Dengan memastikan akses terhadap layanan penting, seperti pasar tenaga kerja dan jaringan sosial, kami menciptakan situasi yang saling menguntungkan bagi pengungsi, migran, dan masyarakat tuan rumah.”
Sejak tahun 2019, lebih dari 4,5 juta migran dan pengungsi Venezuela telah memperoleh status reguler di 17 negara berkat langkah-langkah proaktif yang diambil oleh pemerintah tuan rumah dan dukungan dari komunitas internasional.
Regularisasi ini memungkinkan banyak orang mengakses dokumentasi dan perlindungan, sekaligus meningkatkan perekonomian lokal dan menjaga stabilitas.
Tantangan masih adaMeskipun ada kemajuan dalam regularisasi dan dukungan, banyak pengungsi dan migran terus menderita karena terbatasnya kesempatan kerja, upah di bawah standar, dan hambatan terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan layanan penting.
Di antara 6,7 juta warga Venezuela yang tinggal di wilayah tersebut, 82 persen diantaranya bekerja di sektor informal, 42 persen tidak mempunyai cukup makanan dan 23 persen hidup dalam kondisi padat penduduk..
Para migran dan pengungsi dari negara lain yang transit di kawasan ini menghadapi tantangan yang lebih besar, dimana 90 persen dari mereka kekurangan akses terhadap makanan, tempat tinggal dan perlindungan.
Seruan untuk solidaritasRencana respons regional yang baru diluncurkan menekankan perlunya komitmen finansial dan politik yang berkelanjutan dari komunitas internasional.
“Dengan mendapatkan pendanaan ini, bantuan penyelamatan jiwa dan inisiatif jangka panjang akan dilaksanakan yang mendorong keberhasilan stabilisasi dan integrasi sosial ekonomi sekaligus mengatasi diskriminasi dan meningkatkan akses terhadap dokumentasi, layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan yang layak,” kata UNHCR dan IOM.